ANDALPOST.COM – Pengamat sepak bola senior tanah air, Tomi Wily, atau akrab disapa Bung Towel lontarkan beberapa kejanggalan jelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Ucapannya itu ia sampaikan di kanal YouTube-nya pada Jum’at (19/1/2022) lalu.
Hal yang paling disorot oleh Bung Towel adalah soal tidak sesuaian antara visi calon Ketua Umum PSSI dengan realita yang terjadi.
Banyak dari calon Ketum yang berbicara soal bersih-bersih PSSI dari tangan-tangan kotor. Namun faktanya, beberapa dari mereka justru malah dirangkul.
Bahkan dua jagoan yang punya andil besar dari bobroknya PSSI kembali mencalonkan sebagai Exco dan Waketum.
Daftar Nama yang Jadi Sorotan Sekjen PSSI
Dua nama yang menjadi sorotan adalah Sekjen PSSI yakni Yunus Nusi dan Exco Juni Rahman. Bagi Bung Toel, keduanya adalah orang gerbong lama yang terlibat dalam era carut marut PSSI.
Saat itu, mereka berdua berbarengan dengan Iwan Budianto dan Haruna Sumitro sempat diisukan terlibat dari match fixing.
Namun baik Iwan dan Haruna telah dengan sadar mundur dan menyerahkan PSSI kepada generasi baru yang bisa membawa perubahan.
“Saya mau apresiasi kepada Iwan Budianto dan Haruna Sumitro yang mundur dari pencalonan exco PSSI,” ungkap Bung Towel melalui kanal YouTube-nya.
“Harusnya tidak hanya dua orang ini saja (yang mundur), melainkan seluruh gerbong lama,” tambahnya.
Nama Yunus Nusi dan Juni Rahman adalah dua orang yang paling disorot oleh Bung Towel. Pasalnya, mereka berdua punya andil besar dalam kegagalan PSSI di kepengurusan era Mochamad Iriawan.
Bagi Towel, Yunus Nusi adalah orang yang melakukan tindakan keji atau berkhianat kepada Iwan Bule. Yunus Nusi menjadi pengkhianat karena apa yang dilakukannya jauh melenceng dari profesinya sebagai seorang Sekjen.
Alih-alih membantu kerja ketua, justru sejak Desember Yunus Nusi malah menghimpun suara dari voter untuk mendukung Erick Thohir.
Harusnya sosok seperti Yunus Nusi ini bisa dipecat oleh ketua umum yakni Iwan Bule. Sayangnya, beredar rumor bahwa ia memiliki bayangan di belakangnya yang dapat membuatnya tetap menjabat aktif sebagai Sekjen.
“Yunus Nusi adalah pentolan yang berkhianat kepada Iwan Bule,” imbuh Bung Towel.
“Sejak Desember dia yang masih aktif sebagai Sekjen justru malah berkhianat dengan menghimpun suara ke Erick Thohir.”
Menurutnya hal ini mengkhianati asas kerja sebagai seorang Sekjen yang masih aktif. Mengingat seorang Sekjen harus netral. Jadi ketika ia tidak netral, tentu akan rentan dan menyebabkan konflik internal.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.