ANDALPOST.COM — Taliban melarang keras penjualan alat kontrasepsi di dua kota di Afghanistan, Jumat (17/2).
Larangan itu muncul karena Taliban meyakini penggunaan kontrasepsi merupakan konspirasi barat guna mengendalikan populasi umat Muslim.
Taliban rela mendatangi pintu ke pintu lainnya dan memerintahkan apotek untuk tidak menjual alat kontrasepsi.
“Mereka datang ke toko saya dua kali dengan membawa senjata dan mengancam saya untuk tidak menjual pil kontrasepsi. Mereka secara rutin memeriksa setiap apotek di Kabul dan kami menghentikan penjualan produknya,” kata seorang pemilik toko di kota itu, seperti dilansir oleh The Guardian.
Seorang bidan yang tidak diketahui namanya mengaku beberapa kali mengalami ancaman dari Taliban.
“Anda tidak diizinkan pergi ke luar dan mempromosikan konsep barat tentang pengendalian populasi dan ini adalah pekerjaan yang tidak perlu,” kata komandan Taliban kepada dirinya.
Sementara itu, apoteker lain di Kabul dan Mazar-i-Sharif mengatakan mereka telah dilarang untuk menyimpan obat KB.
“Barang-barang seperti pil KB dan suntikan Depo-Provera tidak boleh disimpan di apotek sejak awal bulan ini, dan kami terlalu takut untuk menjual stok yang ada,” kata pemilik toko lainnya di Kabul.
Larangan tersebut menandai serangan terbaru terhadap hak-hak perempuan yang telah dikuasai Taliban sejak Agustus 2021 lalu.
Tak hanya itu, Taliban juga melarang anak perempuan melanjutkan pendidikan di bangku perguruan tinggi.