Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Diduga Suap Bintang Porno, Trump jadi Presiden AS Pertama yang Hadapi Tuntutan Pidana

Mantan Presiden AS, Donald Trump. (Foto: Brett Rojo/USA TODAY/Reuters/File)

Alhasil, Trump menghimbau pendukungnya untuk melakukan protes dengan mempostingnya di media sosial.

Tetapi, langkah tersebut justru menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi kekerasan. Terutama mengingat penyerbuan Capitol AS pada 6 Januari 2021 oleh massa pro-Trump.

Sementara itu, Wakil Presiden Eksekutif Organisasi Trump, Erick Trump menuduh adanya pelanggaran atas kasus Donald.

“Ini adalah pelanggaran kejaksaan dunia ketiga. Ini adalah penargetan oportunistik lawan politik di tahun kampanye,” cuti Erick, Jumat (31/3).

Erick menyebut Trump akan diberi tahu kapan ia harus hadir di pengadilan Manhattan.  Di mana Trump bakal diambil sidik jarinya serta pengajuan dakwaan secara resmi. Namun, Erick belum mengetahui kapan itu akan terjadi.

Stormy Daniels Mengaku Selingkuh dengan Trump

Stormy Daniels atau Stephanie Clifford mengaku telah berselingkuh dengan Trump, kendati sang mantan presiden telah menikah.

Tetapi, Trump membantah dengan tegas pengakuan Clifford tersebut.

Donald Trump dan Stormy Daniels atau Stephanie Clifford. (Foto: GETTY IMAGES)

Ia menjelaskan, bahwa uang yang disetorkan kepada bintang porno tersebut hanya untuk melindungi reputasinya dari tuduhan palsu.

Menjelang dakwaan, sejumlah media AS telah melaporkan terkait tuduhan potensial terhadap Donald Trump.

Jika pembayaran kepada Clifford hanyalah sumbangan kampanye, hal ini juga tetap melanggar undang-undang pemilu yang membatasi kontribusi kepada kandidat politik sebesar Rp40 juta per individu dan harus dipublikasikan.

Atas kasus tersebut, Clifford mengaku senang dan berterima kasih kepada para pendukungnya.

Meski begitu, partai Republik sebagian besar tetap mendukung Donald Trump usai berita dakwaan tersebut muncul.

Sementara itu, gubernur Florida Ron DeSantis yang diperkirakan akan menantang Trump untuk nominasi Partai Republik pada tahun 2024, justru mengecam dakwaan itu dengan menyebut tidak akan menghasilkan apapun. (spm/ads)