Presiden Niko Partners, Lisa Hanson mengatakan bahwa mereka percaya, pasar game Asia akan tetap berjaya. Meskipun, menghadapi tantangan makro ekonomi yang menghantui dunia saat ini.
“Dalam menghadapi lingkungan makro ekonomi global yang telah melambatkan pertumbuhan ekonomi, dan memberikan inflasi yang tinggi,” kata Lisa.
“Lalu, membuat pengeluaran konsumen semakin rendah dan kemungkinan resesi, kami melihat pengeluaran yang turun tahun ini,” sambungnya.
“Dengan demikian, kami optimis di pasar game Asia di mana para pemain masih menuntut game yang berkualitas tinggi. Harga yang wajar, dan kembali ke turnamen e-sports, baik secara langsung sebagai kompetitor maupun penonton,” tambah Lisa.
Diketahui, Asia adalah salah satu wilayah penting untuk pasar game di dunia. Permintaan konsumen di wilayah tersebut, cukup tinggi untuk game, e-sports, tournament, dan streaming.
Meskipun begitu, pasar perlu memperhatikan budaya, preferensi gamer dan perilaku berbelanja di setiap negara.
Tentunya, untuk dapat melakukan pendekatan yang sesuai dengan negara tersebut. (mic/fau)