ANDALPOST.COM — Seorang diplomat senior Israel dikeluarkan dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tahunan Uni Afrika di Ethiopia, lantaran perselisihan mengenai akreditasi Israel ke blok tersebut kian meningkat.
Melalui sebuah gambar yang beredar luas di sosial media, memperlihatkan keamanan Uni Afrika (AU) menghadapi diplomat tersebut selama upacara pembukaan KTT.
Hingga akhirnya sang diplomat senior pergi meninggalkan auditorium.
“Israel memandang tajam insiden di mana wakil direktur untuk Afrika, Duta Besar Sharon Bar-Li, dikeluarkan dari aula Uni Afrika meskipun statusnya sebagai pengamat terakreditasi dengan lencana masuk,” kata kementerian luar negeri.
Juru bicara (Jubir) Ketua Komisi Uni Afrika, Ebba Kalondo mengungkapkan, diplomat itu telah dicopot karena dia bukan duta besar Israel untuk Ethiopia.
Namun, Israel mengecam insiden tersebut.
Lantaran insiden itu, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, kuasa usaha di kedutaan Afrika Selatan akan dipanggil untuk mendapat teguran.
“Upaya untuk membatalkan status pengamat Israel tidak memiliki dasar dalam hukum organisasi tersebut,” imbuh kementerian luar negeri Israel.
Kendati begitu, pihak Afrika Selatan menolak klaim tersebut.
Afrika Selatan justru menyebut permohonan Israel untuk pengamat di AU belum diputuskan oleh seluruh blok.
“Sampai AU mengambil keputusan apakah akan memberikan status pengamat kepada Israel, Anda tidak dapat membiarkan negara itu duduk dan mengamati,” terang kepala diplomasi publik di Departemen Hubungan Internasional Afrika Selatan, Clayson Monyela.
“Jadi, ini bukan tentang Afrika Selatan atau Aljazair, ini masalah prinsip,” imbuhnya.
Sementara itu, saat ditanya mengenai klaim Israel, Jubir Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Vincent Magwenya menegaskan mereka harus membuktikan tuduhan tersebut.
Seperti diketahui, partai yang berkuasa di Afrika Selatan secara historis memang menjadi pendukung kuat perjuangan Palestina melawan Israel.