Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Dispatch Temukan Bukti Kenyataan Dibalik Masalah FIFTY FIFTY

Dispatch Temukan Bukti Kenyataan Dibalik Masalah FIFTY FIFTY
Media Korea, Dispatch menerbitkan berbagai bukti yang mengarah pada isu drama internal FIFTY FIFTY | Sumber: ATTRAKT

ANDALPOST.COM – Media Korea Selatan, Dispatch, terbitkan berbagai bukti ‘manipulasi’ produser (PD) FIFTY FIFTY Ahn Sung Il (SIAHN), yang menyebabkan ATTRAKT untuk menuntut produser tersebut, Selasa (04/07/2023).

Diketahui, laporan Dispatch memberikan berbagai bukti transaksi yang mengarahkan bahwa SIAHN memiliki 95 persen dari hak cipta lagu hits FIFTY FIFTY, ‘Cupid’.

Selain bukti Dispatch, terdapat spekulasi atau rumor di antara fans asing. Yakni, terkait mismanagement (salah urus) FIFTY FITY oleh CEO ATTRAKT Jeon Hong Joon.

Ditambah drama itu, ada juga sebuah laporan yang klaim pembatalan akan shooting untuk OST (original soundtrack) video musik film ‘Barbie’. Serta, pembatalan terkait kehadiran grup idol tersebut di KCON LA 2023 mendatang.

Laporan Dispatch dan Awal Ide Grup

Melalui laporan Dispatch, mereka menjelaskan secara detail terkait pembentukan grup idol FIFTY FIFTY. Kemudian juga, terkait kontribusi Ahn Sung Il (SIAHN) dan Jeon Hong Joon.

Pertama, untuk pembentukan grup FIFTY FIFTY sendiri, rencana ini sudah dilakukan sejak tahun 2019 lalu. Terdapat tiga pihak yang berkontribusi, yakni SIAHN, Jeon, dan KAMP.

KAMP sendiri, merupakan perusahaan produksi yang berbasis di Amerika Serikat (AS). SIAHN pada awalnya bekerja di perusahaan ini pada tahun 2019.

Secara garis besar, SIAHN, Jeon, dan KAMP bertemu pada acara KAMP Singapore 2019. Yang mana merupakan acara K-pop di Singapura pada saat itu.

Pada November 2019, SIAHN, Jeon, dan CEO KAMP bersama dengan staf ‘B’ dan ‘L’ mulai produksi proyek grup idol mereka. Grup tersebut dinamakan “FIFTY.”

Dispatch Temukan Bukti Kenyataan Dibalik Masalah FIFTY FIFTY
Trainee FIFTY FIFTY pada Desember 2020, kandidat berlabel biru dari kiri berupa Saena, Keena, Sio | Sumber: Dispatch

Alhasil, Jeon bekerja selama setahun untuk mengumpulkan kandidat members yang akan membentuk grup tersebut dari Desember 2019 sampai Desember 2020.

Kandidat atau Trainee yang terkumpul pun mencapai 12 orang. Tetapi, dikurangi menjadi 5 orang pada 2021, dan fixed 4 orang di 2022.

KAMP sendiri membantu dalam proses seleksi para member, rencana untuk strategi global, mencari komposer asing, dan mengumpulkan lagu. 

Akan tetapi, terdapat ‘ketidaksetujuan’ terkait rencana strategi global antara KAMP dengan Jeon, yang menyebabkan KAMP untuk mengakhiri kerja sama dengan Jeon pada 2021.

Dengan tidak adanya agen berbasis AS, Jeon pun mencari agen lainnya. Akhirnya, berakhir pada SIAHN untuk memenuhi peran agen tersebut.

SIAHN pun mengundurkan diri dari KAMP, bersama dengan staf ‘B’ dan ‘L’. Mereka bertiga membentuk perusahaan The Givers, dimana SIAHN merupakan CEO.

Pembentukan FIFTY FIFTY

Jeon dan SIAHN pun bekerja sama untuk membentuk grup idol FIFTY FIFTY. Jeon sendiri, mencari investasi dan dana untuk grupnya.

Di sisi lain, SIAHN sendiri ditugaskan untuk melatih para member terpilih pada saat itu. Akan tetapi, dana dalam bank perusahaan Jeon pun cepat habis.

Dilaporkan, pendirian suatu grup idol di Korea dapat mencapai sekitar 2 miliar won (sekitar Rp23 triliun lebih) secara anual.

Diketahui, para member menerima berbagai latihan idol seperti vokal, teori music, rap, dance, bahasa Inggris, dan akting. 

ATTRAKT pun menghabiskan sekitar 20 sampai 30 juta won untuk biaya latihan tersebut (antara sekitar Rp230 juta sampai Rp300 juta lebih).

Dispatch Temukan Bukti Kenyataan Dibalik Masalah FIFTY FIFTY
Sebuah dokumen yang memberikan informasi terkait biaya latihan, pelatih, dan tanggalnya untuk para member | Sumber: Dispatch

Pada tahun 2022, biaya produksi untuk video musik (MV) lagu cover untuk album pertama FIFTY FIFTY mencapai 500 juta won (sekitar Rp5 triliun lebih).

SIAHN pun dilaporkan memimpin semua MV yang diciptakan oleh grup idol tersebut, termasuk lagu dan MV ‘Cupid’. Grup ini pun akhirnya, debut pada November 2022 lalu.

Selain itu, Ahn Sung Il (SIAHN) sebagai produser untuk FIFTY FIFTY, sekaligus CEO The Givers membantu produksi lirik lagu ‘Cupid’ pada saat itu. 

Akan tetapi, lirik ‘Cupid’ sebenarnya ditulis oleh ditulis oleh mahasiswa dari ‘Swedish School of Music’, yang akhirnya disusun kembali oleh SIAHN menurut versinya.

Laporan Dispatch Terkait Hak Cipta Lagu ‘Cupid’

Dilaporkan oleh Dispatch, Ahn Sung Il (SIAHN) bersama dengan perusahaan miliknya memegang klaim hak cipta atas lagu ‘Cupid’.

Ahn Sung Il (SIAHN) sendiri, dilihat memegang 28.65 persen, lalu The Givers sebesar 66.85 persen, staf ‘B’ sebanyak 4 persen, dan Song Ja Kyung (Keena) senilai 0.5 persen.

Dispatch Temukan Bukti Kenyataan Dibalik Masalah FIFTY FIFTY
Pembagian pemegang hak cipta lagu ‘Cupid’, SIAHN memegang 95.5 persen | Sumber: Dispatch

Para mahasiswa yang menulis lirik lagu tersebut pun dilihat tidak masuk dalam tangkapan layar laporan tersebut. 

Ditambah pula, Jeon tidak mengetahui hal ini karena SIAHN sendiri menyebutkan jika dia merupakan “pemegang minoritas” yang kenyataannya tidak.

SIAHN dilaporkan membayar para mahasiswa tersebut, sebesar US$9.000 (sekitar Rp135 juta) untuk membeli (buyout) segala hak cipta atas ‘Cupid’ pada Januari 2023 lalu.

Alhasil, buyout merupakan tindakan yang tidak ‘ilegal’, akan tetapi SIAHN pun dapat dilihat menerima uang atau dana tersebut daripada ATTRAKT.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.