Selain itu, layanan selular juga tidak merata di beberapa daerah.
Alhasil sulit untuk mengoordinasikan layanan dan menghubungi orang-orang yang terlantar.
Meski begitu, Meteorological Service mengungkapkan sejumlah komunitas serta beberapa wilayah telah diisolasi.
“Lebih dari 30 penutupan jalan raya negara bagian dan penutupan transportasi udara, laut, dan kereta api untuk sebagian besar bagian utara Pulau Utara,” terangnya.
Selain itu, maskapai Air New Zealand juga membatalkan semua penerbangan domestik ke dan dari Bandara Auckland lantaran angin kencang.
Di sisi lain, Bandara Napier juga dilanda hujan tiga kali lebih banyak dari rata-rata Februari.
Bahkan, tercatat 175 milimeter hujan dalam 24 jam hingga 9 pagi waktu setempat.
Sehingga, Meteorological Service Selandia Baru mengeluarkan peringatan merah yang berarti siaga tingkat tinggi.
Ahli Meteorologi memperkirakan 24-36 jam angin kencang lainnya akan berdampak pada garis pantai timur dan interior yang berdekatan di Pulau Utara dan Selatan sebelum secara bertahap berkurang pada Rabu (15/2) sore.
Diperkirakan total curah hujan tambahan mencapai 150mm melanda seluruh wilayah tenggara North Island, termasuk Wellington, hingga Kamis (16/2).
Sedangkan, total yang lebih rendah akan terakumulasi di South Island, tepatnya di utara Christchurch. (spm/fau)