Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Dua Merek ‘Everyday Luxury’ Sepakat Kolaborasi untuk Saingi Merek Eropa

Dua Merek ‘Everyday Luxury’ Sepakat Kolaborasi untuk Saingi Merek Eropa
Ilustrasi Coach dan Michael Kors yang memutuskan untuk bergabung. (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

ANDALPOST.COM – Perusahaan induk Coach, Tapestry mengumumkan telah mengakuisisi Capri Holdings dan merek fashion premium lainnya, senilai US$8,5 miliar (Rp 129 Triliun).

Transaksi itu diperkirakan akan melahirkan kekaisaran fashion mewah Amerika yang akan bersaing dengan pemain-pemain besar Eropa seperti powerhouse fashion LVMH dan Gucci.

Diperkirakan nantinya Tapestry akan menjadi rumah bagi enam merek mewah utama.

Disamping itu, Tapestry yang sebelumnya dikenal sebagai Coach, telah mengakuisisi perusahaan-perusahaan lainnya terlebih dahulu , seperti Kate Spade dan Stuart Weitzman. 

Sedangkan Capri selama ini membawahi tiga perusahaan seperti Michael Kors, Versace, dan Jimmy Choo. Oleh karenanya, bergabungnya Tapestry dan Capri bisa menjadi kekuatan baru untuk perusahaan fashion tersebut. 

Tapestry membayar pemegang saham Capri $ 57 per saham dengan uang tunai, hampir 65% premi. Saham Tapestry menurun 8% setelah penjualan terungkap, sementara saham Capri diperdagangkan pada $ 54,90.

CEO Tapestry Buka Suara

CEO Tapestry, Joanne Crevoiserat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembelian perusahaan induk Coach tersebut dapat “menciptakan rumah mewah global baru yang kuat, membuka kesempatan unik untuk mendorong peningkatan nilai bagi konsumen, karyawan, komunitas, dan pemegang saham kami di seluruh dunia.”

Di kesempatan lain, CEO Capri John Idol juga menyatakan, “Dengan bergabung dengan Tapestry, kami akan memiliki sumber daya dan kemampuan yang lebih besar untuk mempercepat ekspansi jangkauan global kami sambil mempertahankan DNA unik merek kami.”

Menurut para eksekutif, akuisisi akan membantu merek-merek memperluas operasi global mereka di 75 negara dan menghemat uang pada sumber daya rantai pasokan. Rumah mode baru ini akan jauh lebih kecil dari pesaingnya Eropa. 

Kedua perusahaan menghasilkan $ 12 miliar dalam penjualan tahun lalu. Sementara itu, LVMH, perusahaan induk dari 75 merek termasuk Louis Vuitton dan Dior, mencatat pendapatan $ 87 miliar. Dan Kering, perusahaan induk Gucci dan Balenciaga, menghasilkan penjualan $ 23 miliar.

Kondisi Keuangan Kedua Brand Sebelum Akuisisi

Dua Merek ‘Everyday Luxury’ Sepakat Kolaborasi untuk Saingi Merek Eropa
Salah satu store Coach yang terletak di Plaza Senayan Jakarta Sumber: Plaza Senayan

Capri melaporkan penurunan 9,6% dalam pendapatan keseluruhan pada kuartal pertama tahun fiskal 2024, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan Versace turun 5,8 persen, sementara pendapatan Michael Kors turun 13,8 persen. Jimmy Choo, di sisi lain, memiliki pertumbuhan pendapatan 6,4%.

Tapestry belum mengumumkan hasil keuangan untuk kuartal pertama tahun 2024. Namun mengungkapkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 8,7% pada kuartal ketiga tahun 2023. Masing-masing dari tiga mereknya – Coach, Kate Spade, dan Stuart Weitzman – terlihat adanya peningkatan pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pendapatan kedua brand yang masih naik turun, membuat para pengamat melihat langkah akuisisi ini menjadi salah satu hal yang bisa berdampak baik untuk kedua perusahaan. Baik Tapestry dan Capri kan mendapatkan keuntungan besar akibat perluasan pasar dengan biaya distribusi yang akan menurun. 

Direktur dari perusahaan pengamat retail, GlobalData juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa transaksi akuisisi itu “menjadi pada saat ketika pasar mewah menghadapi perlambatan, terutama di pasar Amerika Utara.”

“Konsumen, bahkan di ujung pendapatan yang lebih tinggi dari pasar, mulai mengurangi pengeluaran,” tulisnya. “Ini telah menempatkan tekanan pada Tapestry dan Capri, yang keduanya sekarang mencari pasar internasional untuk mendukung pertumbuhan.” (paa/rge)