“Kita terlalu nyaman dengan ekspor mentahan, karena memang paling cepat dapat duitnya dan tidak pusing pikirannya. Gali kirim, gali kirim, nikel sama gali kirim, gali kirim. Nggak mau mikir kita. Memang mungkin industri kan pusing kita memang, tapi nilai tambah tadi 194 kali,” katanya.
Indonesia dinilai harus bisa mencontoh negara China. Dimana China menjadi nomor 18 pengekspor bahan mentah (bijih/ore). Namun China dapat menjadi nomor satu di dunia untuk urusan ekspor panel surya. Padahal bahan mentah panel surya yang diproduksi China berasal dari Indonesia.
“RRT ekspor panel suryanya nomor satu di dunia. Terus barangnya ini dari mana? bahan mentahnya dari mana? ini 80% lebih dari kita,” ungkapnya.
Jokowi menegaskan, konsistensi dalam hilirisasi menjadi kunci. Keberhasilan hilirisasi di nikel harus dapat menjadi contoh untuk merambah ke sektor lain. Hilirisasi yang akan membuat Indonesia berkembang menjadi negara maju.
“Proyeksi dampak imunisasi minerba dan migas itu akan menambah PDB kita sebesar 699 US dollar dan lapangan kerja yang akan terbuka untuk diangkat 8,8 juta, ini dampak yang besar sekali,” pungkasnya. (wan/sye)