ANDALPOST.COM — Ribuan pengguna Twitter di beberapa negara tidak dapat mengakses situs media sosial tersebut. Para pengguna mengeluhkan tidak bisa membuka aplikasi pada Sabtu (1/7/2023).
Keluhan yang berasal dari hampir semua belahan dunia tersebut bahkan menjadi trending topic dengan kata kunci “Rate Limit Exceeded” dan juga “#TwitterDown”.
Dua topik trending teratas pada aplikasi di AS, bagi mereka yang telah menggunakannya. Bahkan topik pertama berhasil menembus 40.000 tweet pada Sabtu siang.
Laporan sistem bermasalah tersebut dimulai sekitar 19.00 WIB. Laporan tersebut bahkan semakin memuncak pada pukul 21.15 WIB dengan 375 laporan.
Kemudian, laporan terbanyak terkait akses situs web (37 persen), aplikasi (35 persen), dan koneksi server (28 persen). Setelah itu, tren laporan cenderung menurun pada dini hari hingga pagi, Minggu (2/6/2023).
Para pengguna Twitter, termasuk jurnalis AndalPost, menandai bahwa umpan mereka tidak dimuat dan mereka bertemu dengan pesan kesalahan yang mengatakan, “Maaf, kuota Anda terbatas. Harap tunggu beberapa saat lalu coba lagi.”
Lainnya melaporkan kesalahan yang mengatakan situs tidak dapat memuat tweet.
Pergantian Kebijakan
Beberapa jam setelah pengguna mulai melaporkan masalah tersebut, pemilik miliarder Elon Musk mencuit bahwa situs tersebut telah menerapkan batasan sementara, “untuk mengatasi tingkat ekstrim dari pengikisan data dan manipulasi sistem.”
Untuk mengatasi pengikisan data & manipulasi sistem yang ekstrem, kami telah menerapkan batasan sementara berikut:
- Akun terverifikasi dibatasi untuk membaca 6000 postingan/hari
- Akun yang belum diverifikasi hingga 600 postingan/hari
- Akun baru yang belum diverifikasi hingga 300/hari.
Keputusan kontroversial ini menyusul penawaran Twitter yang sebelumnya memberitakan akan memberi akses centang biru kepada mereka yang mampu membayarnya. Hal ini dilakukan Twitter untuk meningkatkan pendapatan.
Banyak yang mengungkapkan kekesalan mereka dengan masalah koneksi. Topik trending lainnya di AS termasuk: “Wtf twitter” dan “Thanks Elon.” Di Indonesia sendiri para pengguna Twitter juga mulai mengamuk dengan menaikkan topik “TWITTER KENAPA” dan juga #RIPTwitter.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.