ANDALPOST.COM – Karyawan Twitter kembali dipecat oleh Elon Musk. Pemecatan yang dilakukan oleh Elon Musk sudah terjadi sejak gelombang ke delapan Twitter dibeli Elon Musk.
Sejak Elon Musk memimpin, perusahaan Twitter mengalami banyak perubahan signifikan.
Seperti kebijakan yang dilakukan oleh Elon Musk untuk mengubah dan menghilangkan peran karyawan lintas departemen. Mengakibatkan permasalahan di kantor pusat aplikasi burung terus berlanjut.
Lantas perubahan tersebut mengakibatkan banyaknya pengiklan besar kabur meninggalkan Twitter. Tekanan tersebut kemudian membuat bisnis iklan Twitter anjlok mencapai 71 persen selama Desember kemarin.
Kemunculan serangkaian tekanan ini membuat banyak pihak berasumsi, bahwa saat ini Twitter tengah mengalami kebangkrutan. Hingga Elon Musk terus melakukan PHK massal.
Meskipun pada November 2022, Elon berjanji untuk tidak melakukan pemecatan lagi, nyatanya pemecatan tetap ia lakukan.
Menurut Elon, salah satu alasan PHK terbaru bertujuan untuk mengimbangi penurunan pendapatan usai pengambilalihan Elon.
Laporan publikasi yang berfokus pada teknologi di Amerika Serikat pun menyampaikan, bahwa gelombang PHK ini turut memangkas pekerja yang mengetahui seluk beluk media sosial berlogo burung biru itu.
Menurut catatan, Twitter telah memberhentikan sekitar 3.700 karyawan sebagai bentuk efisiensi oleh Elon. Sementara staf yang telah terdampak akibat pemutusan hubungan kerja ini menyusut 70 persen menjadi sekitar 2.000.
Gelombang pemecatan kali ini yang dilakukan oleh pihak Twitter berdampak langsung pada banyaknya tim teknik. Termasuk yang mendukung teknologi periklanan, aplikasi utama Twitter, serta infrastruktur teknis untuk menjaga dan menjalankan sistem Twitter.