Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Virus Flu Burung yang Sangat Menular Muncul di Kamboja Setelah 9 Tahun

Infeksi virus flu burung H5N1 di Kamboja. | Sumber: Unsplash

ANDALPOST.COM – Pertama kali dalam 9 tahun, seorang gadis dari Provinsi Prey Veng, Kamboja, dinyatakan meninggal setelah didiagnosa mengidap virus H5N1.

Dilaporkan bahwa gadis itu sudah jatuh sakit satu minggu sebelumnya. Gejala yang dirasakan antara lain demam tinggi, batuk-batuk, dan sakit tenggorokan.

Sesaat setelah dilarikan ke ke rumah sakit anak di Ibukota Phnom Penh, gadis itu  meninggal tidak lama setelah dia mendapatkan diagnosanya. 

Sementara sang ayah pun dikabarkan telah melakukan tes dengan hasil positif.  Akan tetapi, ia tidak menunjukkan gejala apa-apa. 

Kemudian pihak resmi telah mengambil sampel dari beberapa tubuh burung yang sudah mati. Letaknya di sekitar tempat di mana gadis kecil dulu tinggal. 

Pada Kamis (23/2), Mam Bunheng, Menteri Kesehatan Kamboja, mengatakan, bahwa infeksi virus H5N1 yang baru saja terjadi, merupakan kasus infeksi pertama setelah tahun 2014.

Setidaknya, Kamboja telah melakukan tes kepada 12 orang setelah adanya serangan virus H5N1 ini.

Kasus virus H5N1 yang terekam terakhir kali ada pada tahun 2015, pada saat itu, tercatat ada 56 infeksi manusia akan virus ini, dan 37 nya fatal.

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan pihak berwajib Kamboja untuk mengikuti kasus ini.

Lebih lanjut WHO mendeskripsikan, bahwa situasi ini mengkhawatirkan, mengingat adanya peningkatan kasus pada burung dan mamalia.

Berdasarkan pengurutan genetik awal hingga terbaru yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan Kamboja, telah teridentifikasi virus tersebut sebagai virus H5 dari grup organisme 2.3.2.1c

Kepala Pusat Influenza Nasional Kamboja dan Kepala Sementara Virologi di Institut Pasteur du Cambodge,  Erik Karlsson, mengkonfirmasi keberadaan virus H5N1 sebagai virus lama yang telah berevolusi.

“Iya, ini merupakan kasus grup organisme influenza lama yang telah beredar di sekitar wilayah selama bertahun-tahun. Meskipun dulu telah ada kasus di mana virus ini menyebabkan infeksi ke manusia, belum ada kasus infeksi dari manusia ke manusia lainnya. Namun, bukan berarti ancaman yang kita dapatkan kecil,” jelasnya. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.