ANDALPOST.COM – Rumah Sakit Umum dr. Kanujoso kini menyediakan fasilitas Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) yang berguna untuk membantu pasien batu ginjal, tanpa operasi. Melalui fasilitas alat canggih ESWL ini, maka kualitas dan mutu layanan pun dapat ditingkatkan.
Diketahui, ESWL adalah suatu teknik non invasif untuk memecah batu ginjal. Prosedur ini efektif digunakan untuk pasien yang memiliki penyakit batu ginjal dengan ukuran di bawah dua cm dan bentuk batu yang tidak terlalu keras, sehingga lebih mudah dihancurkan.
Prosedur ESWL dilakukan menggunakan mesin lithotripter yang menghasilkan gelombang kejut dan X-ray.
Melalui gelombang kejut, proses pemecahan batu ginjal akan dipotong-potong menjadi bagian kecil. Sehingga akan dapat lebih mudah keluar bersama urine pasca tindakan.
Lebih lanjut, Dwi Waskito selaku dokter ahli Urologi di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo menyampaikan tujuan prosedur tersebut.
Menurutnya, prosedur ESWL adalah untuk menghancurkan batu ginjal yang berukuran di bawah 2 cm dan berbentuk batu lunak. Dalam hal ini, batu ginjal tersebut tidak dilakukan pengangkatan atau operasi.
“Kita perkirakan bisa pecah dengan ESWL yang nantinya bisa mengikuti aliran air kencing dari ginjal,” kata dr. Dwi Waskito, dokter ahli Urologi di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo melalui situs resmi Kemenkes RI, pada Rabu (21/6/2023).
Alur Prosedur Melakukan Tindakan ESWL
dr. Dwi menjelaskan tindakan non invasif ESWL dilakukan melalui beberapa prosedur sebagai berikut:
- Melakukan beberapa pemeriksaan kesehatan
Sebelum melakukan tindakan ESWL, pasien harus melakukan beberapa persiapan. Persiapan tersebut berupa pemeriksaan kesehatan, seperti pemeriksaan laboratorium, EKG, CT-Scan tes darah, tes urine dan diagnostik. Tujuannya, untuk mengidentifikasi riwayat kesehatan dan fungsi ginjal pasien. Apabila terdapat potensi risiko saat melakukan tindakan, maka dapat diantisipasi sedari awal.
- Memposisikan Panggul Pasien bersentuhan dengan mesin lithotripter
Pasien yang memiliki batu ginjal, tubuh bagian panggulnya diposisikan agar bersentuhan dengan mesin lithotripter. Pada prosedur ini biasanya dibutuhkan waktu sekira satu jam dengan persiapan satu hari sebelum tindakan.
“Pemulihannya lebih cepat. Risiko lainnya juga lebih kecil bila dibandingkan dengan tindakan invasif,” terang dr. Dwi.
Diketahui, tindakan ESWL di RSUD dr. Kanujoso ini sudah ada sejak Desember 2022 dan tercatat telah berhasil membantu hingga 40 pasien batu ginjal. Oleh karena itu, adanya fasilitas alat ESWL di RSUD dr. Kanujoso ini tentu sangat memudahkan pelayanan kesehatan.
Bukan hanya itu saja, ESWL juga dapat mengurangi antrian pasien yang membludak ketika akan melakukan ESWL. Hal ini mengingat pada kasus-kasus ginjal sebelumnya banyak yang dirujuk ke luar Provinsi Kalimantan Timur. Kasus tersebut bahkan banyak yang dirujuk ke luar pulau Kalimantan, seperti Jakarta dan Surabaya.
Lebih lanjut, dokter ahli Urologi di RSUD dr. Kanujoso pun menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kinerja yang luar biasa dari pihak Kemenkes yang telah memfasilitasi alat ESWL.
“Terima kasih kepada Kementerian Kesehatan, atas bantuan ini pelayanan urologi di RSUD dr. Kanujoso kualitasnya semakin meningkat, sehingga pasien bisa dilayani dengan baik,” ujar Dr. Dwi.
Keterangan Pasien Batu Ginjal terhadap Tindakan ESWL
Nur Slamet (54), salah seorang pasien penderita batu ginjal pada awal tahun 2023 melakukan prosedur ESWL di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.