Berdasarkan keterangan orang sekitar, jenazah Fajri diturunkan dari ambulans oleh para personel Basarnas Kantor SAR Jakarta dengan menggunakan alat bantu angkat forklift manual pukul 14.03 WIB.
Dilaporkan jarak dari kantor TPU atau pintu masuk ambulans yang membawa Fajri ke liang lahat adalah 500 meter. Banyak batuan jalanan, menurut pengakuan petugas setempat merupakan kendala yang dialami selama membwa jenazah.
Diketahui makam mendiang Fajri yaitu berukuran 4×2 meter dan kedalaman 1,8 meter.
Kenangan Tetangga pada Almarhum Fajri
Mengetahui kabar duka atas meninggalnya Fajri tidak hanya membawa kesedihan bagi keluarganya saja. Pun duka juga dirasakan tetangga Fajri yang saat itu hidup berdekatan dengannya.
Salah satunya yaitu, Herman (58) yang merupakan tetangga mendiang Fajri. Ia mengungkapkan rasa terkejutnya setelah mendengar kabar tersebut. Pasalnya, Herman sebelumnya sering membantu Fajri.
“Sedih juga, kehilangan. Bagaimana pun saya mungkin yang paling sering interaksi sama dia dan ibunya sering meminta tolong ke saya,” ungkap Herman di rumahnya Kampung Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Kamis (22/6/2023).
Dalam keterangan yang diungkapkan oleh Herman, Fajri merupakan pemuda yang dahulunya aktif bekerja sebagai biro jasa.
Namun setalah kecelakaan yang dialami Fajri yaitu satu tahun terakhir, dikatakan Fajri tidak bisa beraktivitas dan lebih banyak di Kasur.
“Dia baru 2019 di sini. Tiga tahun sebelumnya dia kerja biasa. Pernah saya lihat dia bawa pacarnya juga. Setelah jatuh, kecelakaan dia di rumah saja. Memang dari dulu badannya sudah besar, setelah di rumah saja dia bertambah besar. Enggak bisa berjalan, berdiri juga enggak kuat. Di rumah juga senderan aja di sofa,” ucap Herman.
Karena itulah, saat ibunya Fajri maupun anaknya meminta bantuan kepada Herman, dalam pengakuan Herman ia selalu membantu atas permintaan yang dimintanya.
“Ibunya sama Fajri, kalau butuh bantuan pasti nelepon saya, minta tolong angkat galon, ke warung, sampai juga bersihin kamar mandinya. Makanya waktu itu saya lihat kasihan, karena dia berdua sama ibunya saja,” ungkap Herman. (els/ads)