Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Federal Reserve AS Naikkan Suku Bunga ke Angka Tertinggi dalam 16 Tahun

Federal Reserve AS Naikkan Suku Bunga ke Angka Tertinggi dalam 16 Tahun
Federal Reserve naikkan suku bunga untuk tekan inflasi. Sumber: Graeme Sloan

ANDALPOST.COM – Demi stabilkan harga, bank pusat Amerika Serikat meningkatkan suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin pada Rabu (3/5/2023). Kenaikan itu menjadi kenaikan suku bunga ke-10 dalam 14 bulan terakhir.

Federal Reserve AS mengisyaratkan bahwa kenaikan hari Rabu mungkin yang terakhir untuk saat ini.

Pergerakan tersebut telah mendorong suku bunga acuan antara 5% dan 5,25%, naik dari mendekati nol pada Maret 2022.

Suku bunga yang lebih tinggi secara tajam meningkatkan biaya pinjaman di seluruh ekonomi terbesar dunia. Hal tersebut memacu perlambatan di sektor-sektor seperti perumahan dan memainkan peran dalam kegagalan tiga bank AS baru-baru ini.

“Kami tidak lagi mengatakan bahwa kami mengantisipasi kenaikan suku bunga tambahan,” menurut ketua Federal Reserve Jerome Powell pada konferensi pers setelah pengumuman tersebut. Ia menyebutnya sebagai “perubahan signifikan”.

Dampak Kenaikan Suku Bunga

Namun, ia menolak untuk mengesampingkan tindakan lebih lanjut, dengan mengatakan, “Kami akan didorong oleh data yang masuk.”

Federal Reserve AS Naikkan Suku Bunga ke Angka Tertinggi dalam 16 Tahun
Gedung The Federal Reserve Amerika Serikat. Sumber: Richard Sharrocks/Getty Images

Bank mulai menaikkan suku bunga secara agresif tahun lalu ketika harga di AS melonjak dengan laju tercepat dalam beberapa dekade.

Bank sentral di seluruh dunia, termasuk di Inggris dan Eropa, telah mengambil tindakan serupa.

Suku bunga yang lebih tinggi membuat lebih mahal untuk membeli rumah, meminjam untuk memperluas bisnis atau mengambil hutang lainnya. Dengan menaikkan biaya tersebut, para pejabat memperkirakan permintaan akan turun dan harga akan turun.

Sejak Federal Reserve memulai kampanyenya, kenaikan harga di AS telah menunjukkan tanda-tanda moderat.

Pada bulan Maret, inflasi mencapai lima persen, yaitu tingkat terendah dalam hampir dua tahun. Meskipun demikian, angka tersebut masih terlalu tinggi untuk Federal Reserve, yang menargetkan angka inflasi tertekan hinggad dua persen.

Khawatir Resesi

Gregory Daco, kepala ekonom di EY-Parthenon, mengatakan dia pikir Fed akan “bijaksana” untuk berhenti sekarang. Pasalnya, risiko ekonomi karena aktivitas melambat dapat tumbuh.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.