ANDALPOST.COM – Polisi moral Iran kembali menerapkan sanksi terhadap perempuan yang tak berhijab. Kini sedang ramai diperbincangkan seorang Aktris Iran yang ketahuan tidak memakai hijab langsung dihukum penjara.
Media lokal negara Iran melaporkan bahwa sang aktris bernama Afsaneh Bayegan, dilaporkan dirinya dijatuhi hukuman 2 tahun penjara akibat ia ketahuan tidak memakai hijab di tempat umum.
Hal itu diketahui, usai sang aktris itu muncul di sebuah pertunjukan film tanpa mengenakan hijab dan kemudian membagikan foto-fotonya di media sosia
“Afsaneh Bayegan dihukum dua tahun penjara. Tetapi dengan penundaan lima tahun, karena mengenakan topi dan tidak mematuhi undang-undang penggunaan hijab,” demikian lapor kantor berita Fars.
Akibat dari tindakan yang telah ia lakukan, pengadilan Iran memerintahkan Bayegan melakukan kunjungan mingguan ke sebuah pusat psikologi.
Hal itu diperlukan untuk nantinya Bayegan dapat mendapatkan perawatan gangguan mental dan kepribadiannya. Selanjutnya ia juga dimintai untuk menyertakan sertifikat kesehatan setelah perawatannya berakhir.
Tidak hanya itu saja, hukuman itu juga melarang sang aktris menggunakan media sosial dan pergi dari republik Islam itu selama dua tahun.
Patrol Polisi Semakin Meningkat
Sebagaimana diketahui setelah revolusi Islam tahun 1979, mengenakan hijab telah menjadi kewajiban bagi semua wanita di Iran. Hal tersebut juga tertulis di undang-undang yang mengharuskan perempuan menutupi kepala dan leher mereka ketika berada di area publik.
Akan tetapi, semenjak adanya protes Mahsa Amini, wanita di Iran semakin melanggar aturan berpakaian.
Diketahui, media berita Iran melaporkan sebelumnya para polisi telah menangkap jurnalis, pengacara, aktivis, pembela hak asasi manusia, dan mahasiswa. Hal itu dilakukan para polisi setelah mereka menentang pemerintah.
Oleh karenanya, pemerintah Iran mengatakan bahwa nantinya akan ada peningkatan patroli polisi di jalan yang bertujuan menangkap mereka yang mengabaikan hukum.
Tanggapan Berbeda Dari Pejabat Pemerintah Lainya
Disisi lain terdapat salah satu pejabat yang tidak mau disebutkan identitasnya, mengatakan kepada media lokal bahwa langkah yang digunakan oleh pemerintah saat ini bisa menimbulkan lebih banyak kekacauan yang ada.
Meskipun, pemerintah Iran mengatakan langkah yang dilakukan dipertunjukan untuk menjaga stabilitas Iran, tapi pihak berwenang tidak boleh mengabaikan kenyataan yang ada di lapangan kali ini.
Pasalnya pada tahun lalu, ketika protes mencapai puncaknya, otoritas Iran menanggapinya dengan menindak protes. Alhasil selanjutnya banyak warga Iran yang terus melakukan protes dengan cara turun ke jalan.
“Orang-orang masih marah atas kematian Amini dan mereka frustasi karena perjuangan mereka sehari-hari untuk membawakan makanan ke meja mereka,” kata pejabat itu yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
“Keputusan yang salah ini mungkin memiliki konsekuensi yang menyakitkan. Orang tidak dapat menerima lebih banyak tekanan. Jika terus berlanjut, kita akan menyaksikan protes jalanan lagi,” sambung pejabat itu.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.