Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Geger! Dukun di Banyumas Tega Bunuh 7 Anak Hasil Hubungan Terlarang dengan Putrinya

Geger! Dukun di Banyumas Tega Bunuh 7 Anak Hasil Hubungan Terlarang dengan Putrinya
Dukun bunuh anak (Tribun News.com)

ANDALPOST.COM – Kini sedang ramai diperbincangkan di media sosial terdapat seorang pria yang bekerja sebagai dukun di Purwekerto, Banyumas, Jawa Tengah yang tega menghabisi nyawa tujuh anak kandungnya sendiri.

Diduga pria yang berinisial R (57) tahun itu telah menjalin hubungan terlarang dengan anaknya sendiri sejak 2013. Lalu, menurut pengakuanya ia selama menjalani hubungan tersebut telah menghabisi tujuh nyawa bayinya.

Akibat perbuatan yang telah ia buat kini Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas telah menetapkan R sebagai tersangka.

Pembunuhan tersebut ketahuan setelah polisi menemukan adanya penemuan bayi yang terkubur di lahan bekas kola mikan tepi Sungai Banjaran, Kelurahan Tanjung, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

“Kami telah menangkap pelaku berinisial R (57), warga Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas. (Ia) yang merupakan ayah kandung dari saudari E (25) yang kami amankan tiga hari lalu (23/6/2023),” kata Kepala Satreskrim Polresta Banyumas Komisaris Polisi Agus Supriadi Siswanto saat memberi keterangan pers di Purwokerto, Banyumas, Senin (26/6/2023).

Berprofesi Sebagai Dukun

“Tersangka R ini sehari-hari sebagai dukun pengobatan. Aktivitas kesehariannya biasanya mancing di sungai,” sambung Agus Supriadi.

Geger! Dukun di Banyumas Tega Bunuh 7 Anak Hasil Hubungan Terlarang dengan Putrinya
Pencarian 7 kerangka bayi (TribunNews.com)

Menurut keterangan kepolisian, R yang mempunyai profesi sebagai dukun pengobatan tradisional itu telah mengakui bahwa dirinya telah membunuh empat bayi. Keempatnya telah ditemukan polisi sejak 15-21 juni.

“Terakhir pelaku menyampaikan ada tiga kerangka lagi yang masih ada di tempat kejadian perkara (TKP). Artinya, total ada tujuh kerangka yang ada di TKP,” lanjut keterangan Agus Supriyadi.

Menurut pengakuan R, tujuh kerangka bayi yang sudah ditemukan oleh kepolisian merupakan anak dari hubungan sedarah antara R dan E yang dibunuh sejak tahun 2013 hingga 2021.

Dibekap, dibungkus kain untuk dikuburkan di lahan bekas kolam dekat sungai merupakan cara bagaimana R membunuh  dan mengubur anak dari putrinya sendiri.

“Penguburan dilakukan dari tahun 2014 sampai 2021,” ucap Agus.

Oleh karena itu, kini polisi kembali menggali kebun yang menjadi TKP untuk menemukan tiga kerangka bayi lainnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.