Identitas Pelaku
Insiden ini menyita perhatian media-media Prancis yang melaporkan identitas pelaku.
Media setempat melaporkan bahwa, pria tersebut diketahui berusia 31 tahun setelah kepolisian membeberkan data pelaku.
Pelaku merupakan seorang pengungsi dari Suriah yang mengajukan permohonan suaka secara resmi pada akhir tahun lalu.
Melalui permohonan suakanya, pria asal Suriah tersebut diketahui identitasnya sebagai “Kristen dari Suriah”.
Investigasi lebih lanjut juga menunjukkan bahwa pelaku sempat tinggal di Swedia selama 10 tahun.
Ia kemudian mengajukan status suaka di Prancis, namun permohonan yang ia lakukan ditolak.
Tanggapan Pejabat Negara
Insiden penusukan tersebut membuat Presiden Prancis yakni Emmanuel Macron buka suara.
Ia mengatakan bahwa masyarakat Prancis sangat shock atas insiden mengerikan ini.
“Bangsa berada dalam shock,” ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah insiden penusukan.
Ia kemudian melanjutkan ucapannya melalui akun Twitter pribadinya, “Benar-benar pengecut (pelaku) di pagi hari ini di Taman Annecy. Anak-anak dan orang dewasa berada di antara hidup dan mati. Bangsa ini shock. Pikiran kami bersama mereka, keluarga mereka, dan layanan darurat,” ujar Macron dalam tweetnya.
Insiden penusukan ini telah melibatkan satu anak berkebangsaan Inggris sehingga membuat Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak membuka suara.
“Benar-benar aksi pengecut,” ucapnya.
“Pikiran saya bersama dengan semua orang yang terkena dampak serangan mengejutkan di Annecy pagi ini,” cuitnya dalam akun Twitter pribadinya.
“Inggris dan Prancis selalu berdiri bersama melawan tindakan kekerasan, dan kami melakukannya lagi hari ini,” lanjutnya.
Menteri Kesehatan Prancis Francois Braun ikut memberikan komentarnya melalui Twitter.
“Seluruh pikiran saya bersama dengan orang-orang yang terluka oleh seseorang yang bersenjatakan pisau di Annecy, dan kepada orang yang mereka cintai,” ucap Braun.
“Saya salut dengan mobilisasi cepat layanan darurat untuk merawat para korban, dan terutama Layanan Bantuan Medis Mendesak (SAMU),” lanjutnya.
Terjadinya insiden penusukan ini membuat anggota parlemen di Majelis Nasional Prancis menghenikan cipta selama satu menit bagi mereka yang menjadi korban dalam aksi penusukan tersebut.
Perdana Menteri Prancis, Elisabeth Borne juga nantinya akan melakukan perjalanan ke Annecy bersama dengan Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin pada hari Kamis, menurut laporan Kementerian Dalam Negeri. (zaa/rge)