Dikutip dari press-release UNESCO, Azoulay mengutuk pembunuh wartawan radio tersebut.
“Saya mengutuk pembunuhan Romelson Vilcin. Wartawan harus bebas untuk menghadiri dan melaporkan peristiwa kepentingan umum tanpa mengkhawatirkan keselamatan mereka. Saya meminta pihak berwenang untuk menyelidiki keadaan kematian Tuan Vilcin dan memastikan mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban,” ujar Azoulay.
Terbunuhnya Dorilas menambah deret panjang jurnalis yang tewas di Haiti. Dorilas merupakan jurnalis kedelapan yang terbunuh di tahun ini.
Selama bekerja ia biasa menjadi pembawa acara di program Sabtu “Le Droit, la loi et la justice” yang berfokus pada laporan hukum dan keadilan.
Sementara itu, menurut pemberitaan media lokal, orang-orang bersenjata menembak Dorilas di dekat rumahnya selama bentrokan geng.
Informasi lain menunjukkan bahwa wartawan itu dibawa secara paksa dari rumahnya di Carradeux dan dieksekusi saat penembakan terjadi. Namun, sampai saat ini polisi belum mengkonfirmasi fakta tersebut. (azi/fau)