Pihak-pihak terkait mengimbau kepada masyarakat agar tidak melihat fenomena gerhana matahari hibrida secara kasat mata. Termasuk fenomena yang berkaitan dengan gerhana matahari ini.
“Dalam pengamatan, jangan sekali-kali melihat secara kasat mata ke arah Matahari ataupun fenomena yang menyertainya seperti gerhana Matahari,” bunyi keterangan tertulis Tim Planetarium dan Observatorium UP PKJ TIM.
Lebih lanjut, para tim tersebut memberikan saran agar masyarakat menggunakan teleskop yang telah disertai dengan filter khusus matahari (solar filter). Tujuannya, untuk melindungi mata dari dampak berbahaya gerhana matahari hibrida.
“Apabila jika menggunakan peranti optis seperti binokuler atau teleskop harus disertai dengan filter khusus matahari (solar filter),” tulis Tim Planetarium dan Observatorium UP PKJ TIM.
“Pengamatan tanpa filter matahari dapat membuat gangguan kesehatan mata secara serius, bahkan pada taraf tertentu dapat menyebabkan kebutaan,” lanjutnya.
Di samping itu, terdapat alternatif lain yang aman yakni menggunakan metode proyeksi lubang jarum.
“Alternatif pengamatan gerhana selain menggunakan filter matahari dapat juga melalui metode proyeksi lubang jarum (pin hole),” lanjutnya. (rnh/fau)