Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Gerindra: Pembentukan Koalisi Permanen Sudah Mulai Terealisasi

Prabowo Subianto merangkul Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto/doc Gerindra

ANDALPOST.COM — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan, jika sudah ada langkah serius untuk mewujudkan koalisi permanen, Rabu (14/6/2023).

Ia pun mengatakan, bahwa saat ini sudah ada setidaknya empat parpol yang sepakat membangun koalisi ini.

Ada empat elit parpol yakni PAN, Gerindra, Golkar dan PKB masing-masing ketuanya sudah duduk dalam satu meja.

“Taaruf-nya sudah serius, bukan sekedar say hello. Sudah ada komunikasi intensif antara para petinggi-petinggi kami,” kata Habib di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Dikatakan, bahwa dalam waktu dekat mereka bakal bertemu akan tetapi terkait waktunya Waketum Gerindra itu enggan buka suara.

Anggota Komisi III DPR itu pun berharap, agar pertemuan empat parpol itu segera terwujud. Selain itu, apa yang mereka cita-citakan bisa segera terealisasi.

Agar tercipta kerjasama politik yang semakin kuat dan solid untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

“Tetapi bisa langgeng sebagaimana koalisi yang saat ini di pemerintahan. Bisa lima tahun ke depan,” ucap dia.

Wacana Koalisi Permanen

Waketum Gerindra Habiburakhman bicarakan koalisi permanen/doc Gerindra

Koalisi permanen pertama kali muncul saat pertemuan sejumlah menteri terlihat duduk berdampingan di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu.

Para menteri itu antara lain Menhan Prabowo Subianto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Mendagri Tito Karnavian. Lalu Mensesneg Pratikno, Menaker Ida Fauziyah, Mendag Zulkifli Hasan, dan Menko Polhukam Mahfud MD.

Rekaman memperlihatkan sejumlah menteri bergurau. Kemudian, Menteri Bahlil yang duduk semeja dengan Prabowo berseloroh soal koalisi permanen.

Ia menyebut Prabowo sengaja dipanggil ke Kuala Lumpur untuk membahas koalisi permanen. Prabowo menanggapi guyon Bahlil dengan serius. Bahlil pun berkata masih memegang prinsipnya sebagai tentara.

“Sebagai mantan tentara ya, keep it simple, benar, enggak? Kalau kita sudah gabung dalam satu kapal, sudah percaya sama nakhoda sajalah,” ucapnya.

Zulhas menimpali, “paling enak itu, Pak. Udah ngapain mumet-mumet?”

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.