Pasalnya mereka adalah dua partai yang punya sejarah panjang dalam dunia perpolitikan tanah air.
Golkar pernah merajai selama berpuluh-puluh tahun pada era Orde Baru, sedangkan PKB pernah membuat gebrakan dengan menjadikan Gus Dur sebagai Presiden.
Tas bekal sejarah tersebut keduanya menginisiasi gerakan ini. Selain itu mereka juga punya rekam jejak kerjasama yang baik, tatkala kader mereka mampu bersinergi di wilayah parlemen.
“Kami bersepakat saling bersinergi pemenangan, penguatan dan membantu mensukseskan pemilu 2024,” kata Cak Imin.
“Kerja sama selama ini memuaskan selama di DPR, di kabinet. Kalau kerja sama dengan Golkar itu selalu bahagiakan semua pihak, untuk cepat maju,” tambahnya.
Menarik untuk dinanti manuver dari kedua partai politik tersebut. Tetapi jika gagal Kerjasama ini hanyalah dalih bagi kedua Ketum di partai tersebut untuk mendapatkan posisi. Mengingat keduanya adalah sosok yang punya potensi bekerja sama membentuk poros baru.
Pasalnya Airlangga Hartarto adalah sosok yang dimandatkan menjadi Capres di 2024 mendatang melalui munas Golkar. Sementara Cak Imin sudah hampir 10 tahun menginginkan kursi Cawapres.
Kedua kursi tersebut tidak akan mereka perjuangkan jika masih bersama dengan koalisinya masing-masing saat ini. (pam/fau)