Padahal akan sangat miris jika opsi pengganti bukan berdasarkan kualitas, melainkan deal politik. Posisi Menpora adalah kursi seksi yang tuai banyak sorotan. Pasalnya tugasnya menjadi pusat kebijakan seluruh olahraga dan kelembagaan terkait.
Menpora juga punya kedudukan di atas PSSI yang ketua umumnya diisi oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Jika Tantowi mengklaim Golkar mudah menyiapkan pengganti, jelas nyatanya bukan demikian.
Tentu akan butuh timang-timang secara teliti dan cermat siapa yang akan mengisi kursi panas tersebut.
Akan terjadi blunder jika sosok yang mengisi posisi Menpora tidak punya kharisma kuat. Pasalnya dia membawahi PSSI yang didalamnya terdapat orang-orang elite istana. Pasalnya tidak mudah memimpin banyak kepala dalam satu lembaga.
Selain itu, sosoknya juga harus punya tawaran program yang lebih baik dengan Amali. Mengingat selama kepengurusan Amali sejak 2019 terdapat torehan manis di industri sepak bola tanah air. Salah satunya dengan gebrakan, menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023. (pam/fau)