ANDALPOST.COM — Google dan pemerintah Kanada telah mencapai kesepakatan penting untuk mencegah potensi blokade berita. Terkait Undang-Undang Berita Online yang kontroversial pada Kamis (30/11/2023).
Undang-undang tersebut, yang secara khusus menargetkan raksasa teknologi Google dan Meta (pemilik Facebook dan Instagram).
Juga mengamanatkan bahwa perusahaan-perusahaan ini menegosiasikan perjanjian pembayaran dengan outlet berita untuk penggunaan konten mereka.
Google sebelumnya mengancam akan menghapus tautan ke berita di Kanada sebagai tanggapan terhadap undang-undang tersebut. Sementara Meta telah menerapkan blokade berita di platformnya.
Kesepakatan tersebut, yang diumumkan pada tanggal 29 November, menandai puncak dari negosiasi intensif selama berbulan-bulan antara Google dan otoritas Kanada.
Berdasarkan ketentuan perjanjian, Google telah berkomitmen untuk melakukan pembayaran tahunan sebesar C$100 juta, yang diindeks berdasarkan inflasi, kepada outlet berita di seluruh negeri.
“Ekosistem berita yang berkelanjutan baik untuk semua orang,” kata Ms St-Onge, seraya menambahkan bahwa penutupan redaksi dan PHK berarti bahwa “kesehatan industri berita Kanada sangat berisiko”.
Dukungan finansial ini dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi berbagai bisnis berita. Termasuk media independen dan yang mewakili komunitas Pribumi dan minoritas berbahasa resmi.
Dalam pernyataan resminya, Google menyatakan kepuasannya terhadap resolusi tersebut.
Google menyatakan, “kami senang bahwa Pemerintah Kanada telah berkomitmen untuk mengatasi masalah inti kami dengan RUU tersebut.”
Perusahaan pun menekankan komitmennya untuk bekerja sama dengan pemerintah melalui proses pengecualian yang diuraikan dalam peraturan yang akan datang sambil memastikan kelanjutan aliran lalu lintas yang berharga ke penerbit Kanada.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.