Kesepakatan Telah Dicapai
Undang-Undang Berita Online Kanada telah memicu banyak kontroversi dan tentangan dari perusahaan teknologi ketika undang-undang tersebut disahkan pada awal musim panas.
Google, khususnya, telah menyebut undang-undang tersebut sebagai “tidak bisa dijalankan”, dengan alasan bahwa keputusan untuk memberi harga pada tautan pada dasarnya mengganggu fungsi web dan mesin pencari.
Sebaliknya, banyak kelompok media yang memuji undang-undang tersebut sebagai langkah positif menuju pencapaian keadilan pasar.
Meta telah mengambil pendekatan yang lebih drastis dengan mengakhiri pembicaraannya dengan pemerintah Kanada pada musim panas lalu. Kemudian memblokir distribusi berita Kanada di Facebook dan Instagram.
Namun, Google memilih untuk melanjutkan negosiasi dan tidak memberlakukan blokade berita di Kanada.
Kerangka peraturan untuk perjanjian tersebut telah diselesaikan awal pekan ini, sebagaimana dikonfirmasi oleh sumber pemerintah yang mengetahui pembicaraan tersebut.
Menteri Warisan Budaya Pascale St-Onge, dalam konferensi pers pada tanggal 29 November, mengkonfirmasi keberhasilan resolusi tersebut.
Ia menyatakan, “banyak yang meragukan bahwa kami akan berhasil, namun saya yakin kami akan menemukan cara untuk mengatasi kekhawatiran Google.”
Perjanjian ini dicapai hanya tiga minggu sebelum aturan Undang-Undang Berita Online mulai berlaku.
Komitmen finansial dari Google diharapkan dapat memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi beragam lanskap bisnis berita di Kanada, membina hubungan yang lebih adil antara raksasa teknologi dan outlet berita.
Karena kesepakatan penting ini menjadi preseden, hal ini tidak diragukan lagi akan mempengaruhi diskusi dan negosiasi antara negara-negara lain dan perusahaan teknologi besar di seluruh dunia. Sehingga membentuk masa depan distribusi berita digital. (paa/ads)