Akibat serangan hama tikus tersebut, Sugeng mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Sugeng mengaku tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasi serangan hama tikus tersebut.
“Saya sudah bingung mau berbuat apa. Saya hanya berharap pemerintah bisa membantu mengatasi serangan hama tikus ini,” kata Sugeng.
Serangan hama tikus juga dialami oleh petani cabai lainnya di Kabupaten Magelang.
Salah satunya adalah Sutarno, warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Mertoyudan. Sutarno mengatakan, serangan hama tikus telah menyebabkan kerugian hingga Rp50 juta.
“Hampir semua tanaman cabai saya dirusak oleh tikus. Saya hanya bisa pasrah menerima kenyataan ini,” kata Sutarno.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Rachmad Setiawan, mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait serangan hama tikus di sejumlah desa di Kabupaten Magelang.
Pihaknya akan segera mengambil langkah untuk mengatasi serangan hama tikus tersebut.
“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah untuk mencari solusi mengatasi serangan hama tikus ini,” kata Rachmad.
Rachmad mengatakan, serangan hama tikus dipicu oleh beberapa faktor, antara lain cuaca yang tidak menentu, ketersediaan pakan yang melimpah, dan kurangnya pengendalian hama.
“Kami menghimbau kepada petani untuk melakukan pengendalian hama secara rutin. Petani juga bisa menggunakan pestisida nabati untuk mengendalikan hama tikus,” kata Rachmad.
Petani cabai di Kabupaten Magelang berharap pemerintah bisa segera mengatasi serangan hama tikus tersebut. Mereka berharap kerugian yang mereka alami bisa diminimalisir. (pam/ads)