Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Harga Beras di Solo Meroket Naik, Berdampak pada Penjual Makanan

Harga komoditas beras mengalami tren kenaikan, bahkan diperkirakan hingga tahun 2024. (Foto: The Andal Post/Shin Puan Maharani)

ANDALPOST.COM — Komoditas makanan pokok seperti beras kini mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Semula harga beras per kilogram berkisar Rp10 ribu, namun kini mencapai Rp15 ribu.

Kenaikan harga beras ini diperkirakan terus berlanjut hingga tahun 2024 mendatang.

Terlebih Manager Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya mengatakan produksi beras mengalami penurunan akibat sejumlah faktor, sehingga harganya pun justru melambung.

Tomi menyebut salah satu faktornya ialah karena cuaca. Faktor cuaca berdampak pada volume produksi beras di dalam negeri.

Tak hanya itu, berakhirnya musim panen raya juga cukup memberikan pengaruh terhadap produksi beras.

“Memang saat ini kondisinya yang ditambah lagi memasuki musim paceklik memang tidak ada panen raya musim akhir tahun ini sampai dengan kira-kira akhir Maret (2024),” kara Tomi.

“Jadi memang fenomenanya dari tahun ke tahun memang ada mengalami kenaikan harga. Ditambah lagi ada bencana El Nino yang melanda seluruh dunia,” ungkap Tomi.

Kendati begitu, pemerintah bersama Perum Bulog juga terus berusaha untuk menstabilkan harga beras di pasaran.

Dibantu dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) memerintahkan Bulog melakukan dua instrumen utama guna mengantisipasi lonjakan harga beras.

Melalui program Bantuan Pangan dan Operasi Pasar atau Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan (SPHP).

“Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras SPHP di seluruh Indonesia dengan jumlah total sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil,” sambungnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) turut menyoroti kenaikan harga beras di pasaran.

Pemerintah terus berupaya untuk menstabilkan harga beras di pasaran. (Foto: The Andal Post/Shin Puan Maharani)

“Beberapa perkembangan komoditas yang mempengaruhi perubahan indeks perkembangan harga (IPH) sampai minggu kedua Oktober 2023 adalah pertama gula pasir, beras, cabai rawit,” beber Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti.

Namun, Amalaia mengatakan untuk tren kenaikan harga beras memang sudah terjadi sejak lama.

Menurut data yang ia peroleh sebanyak 280 kabupatan atau kota mengalami kenaikan harga beras.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.