Secara keseluruhan, Bain mengatakan Capital Economics memperkirakan permintaan minyak akan melebihi pasokan dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Lantas hal ini akan mendukung harga yang lebih tinggi.
Kavonic pun mengatakan sekitar seperlima pasokan global akan “tersandera” jika jalur melalui Selat Hormuz, jalur perdagangan minyak yang penting terganggu.
Selat Hormuz sangat penting bagi eksportir minyak utama di kawasan Teluk, yang perekonomiannya dibangun berdasarkan produksi minyak dan gas.
Ketidakpastian mengenai perkembangan peristiwa dalam beberapa hari mendatang juga dapat mendorong investasi pada obligasi Treasury AS dan dolar. Biasanya dibeli investor pada saat krisis, kata James Cheo dari bank HSBC.
Pada hari Senin (9/10/2023), bank sentral Israel pun mengatakan akan menjual mata uang asing senilai $30 miliar dalam upaya memenangkan pasar. Lalu mendukung mata uang negara itu sendiri, shekel, yang telah anjlok tajam.
“Pada tahap ini, ada sedikit kegelisahan. [Investor] ingin melihat lebih banyak kejelasan, terutama mengenai data ekonomi dan perkembangan yang terkait dengan ketidakpastian geopolitik,” tambah Cheo. (paa/ads)