Pemogokan di Australia
Ratusan pekerja di pabrik gas alam cair Chevron di Australia Barat berhenti bekerja pada hari Jumat (8/9/2023). Tepat pada pukul jam 1 siang waktu setempat, sekitar 500 karyawan mulai melakukan penghentian kerja.
Pemogokan kerja dijadwalkan berlanjut hingga Kamis pekan depan. Pada saat itu, jika kebuntuan masih terjadi, serikat pekerja akan meningkat dengan pemogokan bergilir hingga 24 jam sehari. Hingga dua minggu, menurut Offshore Alliance, sebuah kolaborasi dua serikat pekerja yang mewakili pekerja energi.
Aksi buruh di fasilitas Chevron awalnya dijadwalkan dimulai pada Kamis pagi. Namun ditunda karena raksasa Amerika dan serikat pekerja tersebut mengupayakan perdamaian yang difasilitasi oleh lembaga pemerintah.
Jika pemogokan ini menyebabkan terhentinya pengiriman dari fasilitas-fasilitas di Australia dalam jangka waktu yang lama, dampaknya dapat berdampak pada pasar gas global.
Disisi lain, Jepang sebagai perusahaan utilitas listrik dan pelanggan industri lainnya mengambil sekitar 45 persen bahan bakar dari fasilitas tersebut, kemungkinan besar akan terkena dampak paling parah. (paa/ads)