King telah selesai menjalani hukuman di Korea Selatan untuk pelanggaran yang tidak ditentukan. Serta diangkut oleh militer AS ke bandara guna kembali ke unit asalnya di AS.
Namun, ia justru melarikan diri, menurut seorang pejabat.
Tur sipil dari zona demiliterisasi (DMZ) diiklankan di bandara dan King tampaknya telah memutuskan untuk bergabung, kata seorang pejabat.
Dua pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan prajurit itu akan menghadapi tindakan disipliner oleh militer AS.
Penahanan
Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani hubungan dengan Korea Utara mengatakan semua tur ke Panmunjom telah dibatalkan. Tanpa batas waktu atas permintaan Komando PBB.
Tetapi Imjingak di Paju yang menandai ujung jalan sebelum jembatan yang dikendalikan militer menuju DMZ ramai dikunjungi turis.
Tidak jelas berapa lama pihak berwenang Korea Utara akan menahan King. Namun, para analis mengatakan insiden tersebut bisa menjadi propaganda berharga bagi itu.
Sebelum fajar pada Rabu, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik dari daerah dekat ibukotanya, Pyongyang, terbang sejauh 550 km dan 600 km sebelum terjun ke laut lepas pantai timur.
Peluncuran tersebut dilakukan beberapa jam setelah Korea Selatan dan AS mengadakan pembicaraan putaran pertama pada Selasa guna meningkatkan koordinasi jika terjadi perang nuklir dengan Korea Utara.
Bahkan, AS berjanji akan mengerahkan lebih banyak aset strategis seperti kapal induk, kapal selam, dan pembom jarak jauh ke Korea Selatan, memicu tanggapan Pyongyang yang mengklaim bakal meningkatkan militernya. (spm/ads)