Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Hepatitis Berisiko Melakukan Penularan dari Ibu ke Anak, Kemenkes: Hindari Perilaku Berisiko

Hepatitis Berisiko Melakukan Penularan dari Ibu ke Anak, Kemenkes: Hindari Perilaku Berisiko
Ilustrasi dokumen mengenai penyakit hepatitis B. (The Andal Post/Eeza Putri)

ANDALPOST.COM – Hepatitis merupakan penyakit radang pada organ hati manusia yang dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satu akibat infeksi virus. Penyakit ini sifatnya dapat ditularkan dari berbagai kontak dengan cairan tubuh, seperti darah, air liur, cairan vagina, cairan sperma, atau cairan tubuh lainnya

Penyakit ini dapat dialami oleh bayi yang lahir melalui penularan ibu yang berisiko atau telah terindikasi positif Hepatitis. Diperkirakan pada 2022 sebanyak 35.757 bayi yang lahir memiliki riwayat penyakit bawaan ini akibat tidak mendapatkan pelayanan lanjut pada tahun 2022. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril menyampaikan hepatitis dapat ditularkan secara langsung dengan dominasi kasus dari Ibu riwayat hepatitis kepada anaknya.

Diketahui, hepatitis B, C, dan D secara umum dapat ditularkan secara vertikal langsung dari Ibu ke anak yakni melalui cairan tubuh, seperti air ludah, cairan sperma. Selain itu, bisa pula melalui aktivitas seksual yang tidak aman, tindik atau tato. Selain itu dapat juga dengan penggunaan jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba. 

“Penularan Hepatitis B dari secara vertikal Ibu ke anak menyumbang sebesar 90-95% dari seluruh sumber penularan lainnya” ujar dr. Syahril melalui situs Kemenkes RI dikutip pada Jumat (19/5/2023).

Lebih lanjut, ketika hepatitis B menginfeksi bayi maka akan berisiko menjadi kronis dan sirosis hingga mencapai persentase 80%. 

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kemenkes mengatakan hingga saat ini belum ada obat yang efektif dalam menangani atau menyembuhkan Hepatitis. Dengan demikian, yang bisa dilakukan ialah melakukan upaya pencegahan dengan memutus alur penularan Hepatitis, khususnya dari ibu kepada anak.

“Pemberian vaksin hepatitis B secara lengkap dan tepat dapat menurunkan prevalensi hepatitis B. Tetapi masih terdapat permasalahan yang harus dihadapi yaitu risiko untuk menjadi sirosis dan hepatoma serta belum ada pengobatan yang efektif.” kata dr. Syahril.

Hepatitis Berisiko Melakukan Penularan dari Ibu ke Anak, Kemenkes: Hindari Perilaku Berisiko
Ilustrasi ibu dan anak memiliki riwayatnya penularan Hepatitis B/Shutterstock

Data Kemenkes Mengenai Hepatitis B

Berdasarkan data kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan Hepatitis B telah menginfeksi sebanyak 7,1% atau 18 juta masyarakat indonesia. Dari jumlah tersebut di antaranya sebanyak 50 persen berisiko menjadi kronis dan 900.000 dapat menjadi kanker hati. 

Perlu diketahui, hepatitis B merupakan empat penyakit terbesar yang menyebabkan kematian di Indonesia. Data menunjukkan setiap tahunnya diperkirakan sebanyak 51.100 jiwa orang Indonesia meninggal dunia.

Kemudian, pada 2022 menunjukkan ibu hamil positif Hepatitis B ialah berjumlah 50.744 orang. Dari jumlah tersebut, bayi lahir dari Ibu yang positif hepatitis B adalah sebanyak 35.757 jiwa.

Sebagian besar bayi telah memperoleh imunisasi Hb0 dan HBg kurang dari 24 jam. Namun, sayangnya masih terdapat 135 bayi positif Hepatitis B pada usia 9-12 bulan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.