Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Hun Sen Ikuti Pemilu Kamboja, Hampir Tidak Ada Lawan

Hun Sen Ikuti Pemilu Kamboja, Hampir Tidak Ada Lawan
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan presiden Partai Rakyat Kamboja (CPP). Sumber: Cindy Liu/Reuters

Penjelasan Dewas Pengawas Meta

Dewan pengawasan Meta mengatakan pada hari Kamis (29/06/2023) bahwa Hun Sen harus diskors selama enam bulan untuk sebuah unggahan yang dibuatnya.

Yakni, dimana dirinya mengatakan orang-orang yang menuduh CPP membeli suara dalam pemilihan sebelumnya dapat menghadapi pukulan dari pendukung CPP.

Hun Sen Ikuti Pemilu Kamboja, Hampir Tidak Ada Lawan
Pendukung Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan Partai Rakyat Kamboja (CPP) menghadiri kampanye pemilu. Sumber: Cindy Liu/Reuters

Kementerian Pos dan Telekomunikasi mengatakan pada Jumat malam bahwa mereka akan mendeportasi perwakilan Meta.

Kamboja juga akan menghentikan semua kerja sama dengan perusahaan tersebut, karena banyaknya akun palsu, risiko data, dan kurangnya transparansi.

Hun Sen tidak mengomentari kasus Meta. Juru bicara pemerintah Phay Siphan membantah mengetahui kasus tersebut.

Mereka malah mengatakan peralihan ke Telegram dilakukan karena lebih mudah digunakan dan dapat menjangkau lebih banyak orang.

Perwakilan Meta kemudian juga menolak berkomentar.

Selama pemerintahan Hun Sen—salah satu jabatan perdana menteri terlama di dunia—saingan politik telah dipenjara atau diasingkan.

Outlet media juga kritis ditutup dan perbedaan pendapat sipil dihancurkan.

Dalam beberapa bulan terakhir, dia telah mengisyaratkan bahwa dia akan menyerahkan kekuasaan kepada Hun Manet, wakil panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja dan lulusan Akademi Militer Amerika Serikat di West Point.

Hun Sen naik ke tampuk kekuasaan setelah dilantik sebagai wakil perdana menteri dan menteri luar negeri oleh pasukan Vietnam yang membebaskan Kamboja pada 1979 dari Khmer Merah.

Dengan negaranya masih di bawah pendudukan Vietnam, Hun Sen menjadi perdana menteri pada tahun 1985 setelah pendahulunya, Chan Sy, meninggal saat menjabat. (xin/lfr)