Pembebasan Sandera
Hamas telah membebaskan 10 warga negara Thailand dan satu warga negara Filipina yang ditahan di Gaza, sebagai bagian dari perjanjian terpisah antara Israel dan kelompok Palestina yang membebaskan sandera Israel dan tahanan Palestina.
Majed al-Ansari, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri di Qatar, yang memainkan peran mediasi utama atas upaya pembebasan tersebut.
Ia mengungkapkan warga negara Thailand dan Filipina termasuk di antara 24 tawanan yang dibebaskan.
“Mereka keluar dari wilayah tersebut bersama Komite Palang Merah Internasional (ICRC),” katanya.
Hal tersebut tidak tercakup dalam perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel, dan Qatar serta Mesir memediasi perjanjian terpisah dengan Hamas, kata para pejabat Thailand.
Jalur negosiasi tersebut dibuka ketika Menteri Luar Negeri Thailand mengunjungi Qatar pada tanggal 31 Oktober. Di mana menghasilkan kesepakatan khusus dengan Hamas untuk membebaskan warga Thailand.
Warga negara tersebut merupakan kelompok orang asing terbesar yang ditawan.
Namun PM Thailand Srettha Thavisin sebelumnya menulis di X bahwa ia telah menerima konfirmasi pembebasan 12 warga negaranya. Lalu pejabat kedutaan Thailand akan menjemput mereka.
Kelompok tersebut dibawa ke Rafah dan kemudian ke penyeberangan Karem Abu Salem, di sebelah timur penyeberangan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza, kata Kementerian Luar Negeri Thailand.
Mereka diangkut ke tempat pemrosesan di pangkalan Angkatan Udara Hatzerim dan dibawa ke Pusat Medis Shamir, tenggara Tel Aviv. (spm/ads)