Tanggapan Warganet
Dengan deklarasinya sebagai seorang Muslim tersebut, seorang pengguna media sosial mengkritik media-media Inggris yang menunjukkan foto O’Connor tanpa hijab.
“Sangat tidak mengerti kenapa media-media Inggris menyebarkan foto-foto Sinead O’Connor tanpa menggunakan hijab ketika ia secara publik mempraktikkan bahwa dirinya seorang Muslim. Inilah kenapa kita membutuhkan orang-orang Muslim dalam dunia berita karena mereka tidak mengerti betapa pentingnya itu,” tulis Unzela Khan Sheikh di akun Twitter pribadinya pada Kamis, (27/7/2023).
Lebih lanjut, seorang penulis asal Amerika Serikat, Khaled Beydoun mengungkapkan rasa kesalnya terhadap media-media tersebut.
Beydoun menyebut tindakan tersebut sebagai ‘penghapusan identitas’
Pemilik akun Twitter yang bernama @noleftairpod juga menyampaikan kritikannya terhadap media Inggris.
“Mengapa orang-orang tidak menggunakan foto terbaru sebelum ia meninggal, mereka hanya mempublikasikan fotonya (O’Connor) saat masa muda. Sinead O’Connor secara terang-terangan seorang Muslim yang taat dalam lima tahun terakhir dan menggunakan hijab,” ungkapnya.
Seorang pengguna lainnya dengan akun Twitter bernama @StarlightGrande turut berkomentar.
“Jadi Sinead O’Connor meninggal saat ia menjadi seroang Muslim. Secara legal ia juga mengubah namanya menjadi Shuhada Sadaqat. Dan semua media-media itu menolak untuk menggunakan foto dirinya menggunakan hijab dan menggunakan nama barunya. Tindakan yang sangat tidak menghormati seseorang yang telah meninggal,” cuitnya.
Sementara itu, kabar mengenai penyebab dirinya meninggal belum dapat dikonfirmasi oleh kepolisian setempat.
Beberapa media turut mengunjungi keluarga O’Connor tetapi mereka meminta media untuk memberikan waktu berduka dan privasi pada masa-masa yang sulit ini. (zaa/ads)