ANDALPOST.COM – Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) menyebut seluruh dunia belum siap menghadapi pandemi berikutnya, Senin (30/1).
Usai pandemi COVID-19 selama bertahun-tahun yang mengakibatkan lebih dari 6,5 juta orang meninggal dunia, organisasi itu menyelidiki lebih lanjut bagaimana negara-negara dapat bersiap menghadapi keadaan darurat kesehatan global selanjutnya.
“Terlepas dari tiga tahun dilanda pandemi COVID-19, sistem kesiapsiagaan tetap saja kurang,” ungkap IFRC.
Organisasi kemanusiaan andal tersebut mengatakan membangun kepercayaan, kesetaraan, dan jaringan aksi lokal sangat penting untuk bersiap menghadapi krisis berikutnya.
“Pandemi COVID-19 harus menjadi peringatan bagi komunitas global untuk bersiap menghadapi krisis kesehatan berikutnya.”
“Rekomendasi kami kepada para pemimpin dunia berpusat pada membangun kepercayaan, mengatasi ketidaksetaraan, dan memanfaatkan aktor dan komunitas lokal untuk melakukan pekerjaan penyelamatan.”
“Pandemi berikutnya mungkin sudah dekat; jika pengalaman COVID-19 tidak mempercepat langkah kita menuju kesiapsiagaan, apa yang akan terjadi?” terang Sekretaris Jenderal IFRC, Jagan Chapagain.
Jaringan IFRC diketahui dapat menjangkau lebih dari 1,1 miliar orang selama tiga tahun terakhir.
Terlebih, mereka juga membantu menjaga miliaran orang itu tetap aman dari virus.
IFRC menganggap kunci dari itu semua terletak pada pentingnya kepercayaan.
Saat orang mempercayai pesan keselamatan atau himbauan, maka mereka bersedia mematuhi sejumlah aturan meski memisahkan dirinya dari orang tercinta guna menekan laju penyebaran virus, serta upaya penyelamatan nyawa.
Alhasil, jaringan kemanusiaan itu hanya butuh waktu singkat untuk melakukan vaksinasi, karena mereka percaya bahwa vaksin tersebut efektif dan aman.
IFRC menyebut guna membangun kepercayaan, dibutuhkan komunikasi dua arah serta pendekatan yang tulus.
Selain itu, dukungan serta konsistensi juga menjadi peran penting untuk membangun kepercayaan masyarakat.
Selama bekerja, tim Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mendokumentasikan bagaimana pandemi COVID-19 berkembang dan memperburuk keadaan.
Penyebaran virus juga jauh lebih cepat lantaran buruknya sanitasi, kepadatan penduduk, kurangnya akses ke layanan kesehatan dan sosial, serta kekurangan gizi.
Sehingga, dunia harus mengatasi masalah kesehatan yang tidak merata serta kerentanan sosial-ekonomi sebelum pandemi selanjutnya tiba.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.