Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Komunitas Palestina Khan Al Ahmar Terancam Dihancurkan, Banyak Negara Sampaikan Keprihatinan

Anak-anak Palestina melakukan unjuk rasa guna mendukung orang-orang Badui Palestina yang tinggal di Khan al-Ahmar setelah pemerintah Israel memutuskan untuk menghancurkan rumah-rumah orang-orang Badui Palestina di wilayah Khan al-Ahmar Yerusalem. (Foto: ANADOLU AGENCY/ISSAM RIMAWI)

ANDALPOST.COM – Komunitas Palestina Khan Al Ahmar terancam dihancurkan, alhasil sejumlah negara berbondong-bondong melakukan kunjungan serta menyampaikan keprihatinan atas hal tersebut, Senin (30/1/2023).

Misi diplomatik dari sejumlah perwakilan negara bergabung dalam kunjungan ke komunitas Palestina di Khan Al Ahmar.

Perwakilan tersebut mencakup negara Belgia, Brasil, Denmark, Uni Eropa (UE), Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris.

Mereka turut menyampaikan keprihatinan mendalam atas ancaman pembongkaran terhadap komunitas tersebut.

Kunjungan itu diselenggarakan oleh LSM Israel B’TSelem ke Desa Badui Palestina Khan Al Ahmar.

Komunitas di Area C Tepi Barat tersebut tengah menghadapi risiko penghancuran oleh otoritas Israel selama beberapa tahun.

Upaya hukum guna mencegah pembongkaran tersebut, justru menemui titik buntu.

Pemerintah Israel akan menyerahkan rencananya itu pada 1 Februari 2023 sebagai tanggapan atas petisi pengadilan yang menuntut pembongkarannya.

Komunitas Khan Al Ahmar merupakan rumah bagi 38 keluarga Palestina dan juga lokasi sekolah yang dibiayai donatur.

Penghancuran serta pembongkaran komunitas tersebut dianggap sebagai pemindahan paksa yang melanggar Pasal 49 Konvensi Jenewa IV.

Tak tinggal diam, selama bertahun-tahun komunitas internasional juga melakukan berbagai upaya guna mencegah otoritas Israel melanjutkan penghancuran yang diusulkan.

Kunjungan pada Senin (31/1/2023) kemarin juga merupakan bentuk keprihatinan serta kepedulian terhadap komunitas Khan Al Ahmar.

Penggusuran dan penghancuran tersebut dapat menyebabkan penderitaan bagi seluruh pihak maupun negara.

Kalahnya Palestina, Bangkitnya Fanatisme Israel

Di sisi lain, kekalahan Palestina akan membangkitkan fanatisme penguasa Israel.

Bahkan, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu secara blak-blakan mengungkapkan rasisme serta kefanatikan mereka.

Seorang fanatik terkemuka, Kepala Partai Zionisme Agama, sekaligus Menteri Keuangan Israel yang baru, Bezalel Smotrich sempat membagikan rekaman pengakuannya sebagai seorang fasis.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.