Sementara itu, menurut IFRC tim dapat bergerak cepat dalam penanganan pandemi lantaran mereka telah hadir di komunitas serta terlibat dalam upaya kesiapsiagaan.
“Organisasi berbasis komunitas adalah bagian integral dari kesiapsiagaan dan respons pandemi.”
“Pelaku dan komunitas lokal, sebagai pelaku garis depan, memiliki peran yang berbeda tetapi sama pentingnya untuk berperan dalam semua fase pengelolaan wabah penyakit,” sambung dia.
Chapagain juga menyebut pengetahuan lokal perlu dimanfaatkan untuk membangun rasa kepercayaan selama pandemi melanda.
“Pengetahuan lokal mereka perlu dimanfaatkan untuk kepercayaan, akses, dan ketahanan yang lebih besar,” katanya.
“Tiga tahun yang sulit, tetapi kami merilis penelitian ini dan membuat rekomendasi sebagai tindakan harapan: Komunitas global dapat mengambil pelajaran dan melakukan keadilan atas tragedi ini dengan lebih siap menghadapi keadaan darurat kesehatan di masa depan,” tegasnya.
IFRC juga menyoroti pentingnya data yang akurat dan relevan dalam upaya kesiapan untuk menghadapi pandemi berikutnya. Kedua hal ini harus saling berkesinambungan antara pemimpin, praktisi, dan publik. (lth/fau)