Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

IMC sebagai Upaya Peningkatan Sektor Industri Manufaktur dan Wadah Kolaborasi

Indonesia manufacturing Center (IMC) menjadi terobosan untuk meningkatkan sektor industri manufaktur di Indonesia. (Sumber: blacklinegrp)

ANDALPOST.COM – Indonesia Manufacturing Center (IMC) menjadi terobosan untuk meningkatkan sektor industri manufaktur di Indonesia. IMC menjadi wadah kolaborasi bagi berbagai pihak untuk mengembangkan teknologi di bidang industri. 

Upaya ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan pemerintah guna menekan impor akan barang-barang manufaktur. Juga merupakan gebrakan yang digaungkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan diharapkan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. 

Selain itu, Kemenperin berharap IMC bisa menjadi wadah bagi lembah-lembah riset dan juga lembaga pendidikan seperti universitas untuk dapat mewujudkan riset-riset yang telah dilakukan guna menjadi produk nyata. 

Taufiek Bawazier yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin menyampaikan bahwa IMC akan berdampak positif pada sektor industri yang ada di Indonesia. 

“Dengan adanya IMC akan menimbulkan para wirausaha atau industri baru, peningkatan industri kelas menangah menjadi industri besar bahkan membuka peluang kerja bagi generasi muda,” kata Taufiek di Jakarta dalam acara Kemenperin, Kamis (30/12/2022). 

Keyakinan Taufiek akan kemajuan di bidang industri dengan IMC didasari dari fungsi IMC sebagai wadah bagi pelaku industri. Termasuk menggiatkan perusahaan-perusahaan untuk berkolaborasi sehingga akan berdampak positif di bidang perindustrian. 

Realisasi Perundang-undangan

Kemudian penguasaan teknologi industri juga akan menjadi lebih optimal dengan adanya IMC. Hal ini karena nantinya mereka akan melibatkan universitas, lembaga riset, masyarakat, pemerintah hingga perusahaan yang berkompeten. 

Taufiek juga menerangkan bahwa IMC merupakan realisasi dari peraturan perundang-undangan tentang Perindustrian yang ada di Indonesia.

“Sasaran tersebut menjadi dasar bagi Kemenperin untuk menginisiasi pembentukan suatu one stop service,” kata Taufiek. 

Kedepannya upaya ini akan dapat menciptakan e-katalog untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. IMC juga merupakan gabungan dari inovasi dan manufaktur sehingga tidak sebatas pada satu bidang semata.

Komitmen Kemenperin untuk meningkatkan kemapuan pada bidang industri manufaktur di Indonesian bukan tidak mendasar. Telah tercatat pada tahun 2020 hingga 2021 kalau sektor manufaktur menyumbang pemasukan yang cukup besar. 

Pada 2021, sektor industri mencatatkan Pendapatan Domestik Buruto sebesar Rp2.946,9 triliun, meningkat dari tahun 2020 yang mencapai Rp2.760,43 triliun. Pendapat ini terbilang besar melihat bahwa ini hanya dari sektor industri. 

Mengutip dari website resmi Kemenperin, kontribusi sektor industri di Indonesia yang mencapai 19,8% juga telah melampaui rata-rata dunia yang sebesar 16,5%. Hal ini menunjukkan bahwa potensi sektor industri di Indonesia sangat besar dan berpeluang di masa mendatang. 

Bahkan, investasi di sektor industri memiliki jumlah fantastis di tahun 2021.

“Investasi sektor manufaktur mencapai Rp325,4 triliun. Angka tersebut melewati target capaian investasi manufaktur yang diproyeksikan Kemenperin sebesar Rp280 triliun hingga Rp290 triliun, serta naik sebesar 19% dari tahun 2020 (Rp272,9 triliun),” kata Kemenprin melalui website resminya.

Penyerapan tenaga kerja juga mencapai 1,2 juta orang pada tahun 2021, sehingga total penyerapan tenaga kerja pada sektor industri manufaktur sebesar 18.7 juta orang. 

(GEM/MIC)