Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

India Seolah-olah Proyeksikan ‘Kenormalan’ di Kashmir Melalui Pertemuan G20

Seorang pria mengecat dinding dengan logo G20 di kota utama wilayah itu, Srinagar. (Foto: Tauseef Mustafa/AFP)

Bendera nasional tiga warna juga dipasang di seluruh kota. 

Sekolah, perguruan tinggi, dan gedung pemerintah lainnya bahkan telah dicat dengan logo G20. Di mana India telah menambahkan teratai, simbol pemilihan Partai Bharatiya Janata (BJP) Perdana Menteri Narendra Modi.

Gadis-gadis sekolah memegang bendera G2O selama acara menjelang KTT di Srinagar. (Foto: Tauseef Mustafa/AFP)

Seorang analis politik yang berbasis di Kashmir mengatakan, rasa aman warga Kashmir tidak datang melalui konferensi.

“Untuk acara seperti itu, seharusnya ada ketua menteri terpilih dan kami tidak punya. Saya berharap dunia memperhatikan hal-hal ini, ” katanya, merujuk pada pembubaran dewan legislatif terpilih di kawasan itu pada 2018 silam.

Maksud Penyelenggaraan G20

Seorang kerabat dari seorang aktivis Kashmir terkemuka yang ditangkap dan dipenjarakan jauh dari rumah di bawah tuduhan terorisme pun mengatakan, pertemuan G20 seperti menutupi kesengsaraan mereka.

“Bukannya komunitas internasional tidak tahu apa-apa tentang tempat ini. Kami menderita secara diam-diam dan kami merasa sangat terputus dari desas-desus di luar. Kami hanya bertahan setiap hari,” kata pria berusia 42 tahun itu tanpa menyebut nama.

Michael Kugelman, Direktur Institut Asia Selatan di Wilson Center di Amerika Serikat menjelaskan India ingin acara G20 membuktikan adanya perdamaian di wilayah Kashmir.

“Sebuah tujuan mendasar yang dimainkan adalah untuk memanfaatkan persepsi yang tumbuh dalam komunitas internasional bahwa Kashmir telah dinormalisasi, dan itu merupakan peluang yang menarik, bukan tantangan yang berbahaya,” beber Kugelman.

“Akibatnya, untuk New Delhi, mengadakan pertemuan ini di Srinagar dimaksudkan untuk mengirimkan pesan semuanya baik-baik saja dan semuanya normal. Serta sebagian besar dunia percaya akan narasi itu,” jelasnya. (spm/ads)