Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Indonesia dan Sri Lanka Terima Kembali Artefak yang Dicuri Belanda Zaman Penjajahan

Pahatan candi yang sempat dijarah oleh Belanda pada masa penjajahannya di Indonesia. Sumber: Aleksandar Furtula/AP
Pahatan candi yang sempat dijarah oleh Belanda pada masa penjajahannya di Indonesia. Sumber: Aleksandar Furtula/AP

Permintaan Restitusi Internasional

Negara-negara terjajah telah beberapa kali meminta negara penjajahnya untuk mengembalikan benda-benda bersejarah yang sempat dijarah pada masa penjajahan.

Gerakan restitusi internasional terjadi setelah pidato presiden Prancis, Emmanuel Macron pada tahun 2017. Di sana, ia menyatakan pengembalian benda-benda bersejarah Afrika sebagai prioritas utama.

Prancis, Jerman, Belgia, dan Belanda telah mulai menyelidiki koleksi di museum etnologi dan memindahkan banyak benda-benda bersejarah ke negara asalnya.

Sementara itu, pemerintah Inggris yang terkenal menyimpan sejumlah besar objek yang disengketakan di British Museum, masih enggan melakukan langkah serupa.

Di awal tahun ini, Museum Berlin mengumumkan bahwa mereka telah siap untuk mengembalikan ratusan tengkorak manusia milik Afrika Timur.

Tahun lalu, Belgium telah mengembalikan gigi berlapis emas milik pahlawan kemerdekaan Kongo Patrice Lumumba.

Namun, menemukan prosedur yang tepat untuk mengembalikan artefak yang dijarah tidaklah mudah. Malah, terkadang beresiko.

Pengembalian 21 perunggu Benin oleh Jerman ke Nigeria Desember lalu menyebabkan reaksi yang cukup besar. 

Pasalnya, diketahui bahwa pemerintah malah mengalihkan kepemilikan benda-benda bersejarah tersebut ke istana kerajaan. Padahal, benda-benda tersebut seharusnya dipajang di museum. (xin/lfr)