Sejak dimulainya kudeta Myanmar, Inggris telah menjatuhkan sanksi terhadap 18 individu dan 30 entitas. Terlebih, sanksi tersebut memang ditargetkan kepada mereka yang bertanggung jawab atas kudeta, aksi kekerasan lainnya, serta bagi mereka yang memfasilitasinya.
Penerapan sanksi baru itu menaikkan biaya bagi sekutu dengan mendukung kampanye teror rezim. Pihak Inggris akan terus menggunakan ekonomi negara guna membatasi akses militer ke senjata dan keuangan. Terlebih lagi untuk meningkatkan tekanan pada mereka yang turut terlibat dalam aksi kudeta.
Sementara itu, Inggris telah memimpin komunitas internasional guna mendukung resolusi damai di Myanmar, agar kembali ke demokrasi. Langkah yang ditempuh Inggris itu juga bertujuan untuk mendorong kemajuan akuntabilitas dan keadilan.
Tindakan Inggris tersebut juga menyerukan kepada negara-negara lain untuk mengakhiri penjualan serta transfer senjata dan peralatan yang memfasilitasi rezim junta Myanmar. Inggris juga berhasil mengesahkan resolusi dewan keamanan mengenai krisis kekerasan di Myanmar.
Alhasil, Inggris berharap hal itu dapat menekan junta militer dan mengakhiri aksi kekerasan. Negara itu juga mendukung Konsensus Lima Poin ASEAN yang menuntut militer Myanmar untuk menghentikan aksi kekerasan melalui dialog konstruktif dengan seluruh pihak.
Perusahaan dan Individu Myanmar yang Dikenakan Sanksi
Asia Sun Trading Company Limited dan Cargo Link Company Limited merupakan bagian dari grup Asia Sun. Grup tersebut merupakan grup yang mendominasi sektor avtur di Myanmar dan terlibat dalam transfer avtur ke Angkatan Udara Myanmar.
Tak hanya perusahaan tersebut, individu yang terkena imbas sanksi Inggris ialah direktur dan pemegang saham tunggal Asia Sun Trading Zaw Min Tun dan mantan direktur serta pemegang saham Asia Sun Trading Win Kyaw Kyaw. (SPM/SYE)