Strategi andal tersebut akan melibatkan Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan. Agar lebih dari 80 persen program bantuan bilateral termasuk fokus pada kesetaraan gender pada tahun 2030.
“Tapi keuntungan yang diperoleh dengan susah payah ini sekarang berada di bawah ancaman yang meningkat. Kami meningkatkan pekerjaan kami untuk mengatasi ketidaksetaraan yang masih ada, di setiap kesempatan,” Cleverly.
Di era ini, kesetaraan gender memang semakin terancam. Perubahan iklim dan krisis kemanusiaan terus mempengaruhi perempuan dan anak perempuan secara tidak proporsional.
Ditambah, maraknya kasus pelanggaran hak-hak perempuan di sejumlah negara. Serta kekerasan seksual terjadi dalam konflik di Ukraina.
Sasaran Strategi Baru
Cleverly akan meluncurkan strategi baru tersebut di Sierra Leone. Di mana ia akan mengunjungi sekolah dan rumah sakit di kampung halaman ibunya di Bo.
Cleverly akan melihat bagaimana proyek yang didanai Inggris berdampak positif pada perempuan dan anak perempuan.
Di rumah sakit, ia pun akan melihat bagaimana dukungan Inggris dapat meningkatkan bank darah dan peralatan medis. Sementara di sekolah, Cleverly akan mendengar aspirasi anak perempuan untuk masa depan.
Terlebih, Inggris memang memberikan ruang bagi siswa untuk berbicara tentang pencegahan kekerasan.
Lebih lanjut, Strategi ini terus berfokus pada mendidik anak perempuan, memberdayakan perempuan dan anak perempuan. Memperjuangkan kesehatan dan hak-hak mereka, serta mengakhiri kekerasan berbasis gender.
Inggris menganggap masalah-masalah itu merupakan tantangan paling akut. (spm/ads)