ANDALPOST.COM – Inggris melalui menteri pembangunannya, Andrew Mitchell, resmi mengumumkan bantuan dana kemanusiaan senilai miliaran rupiah bagi Ethiopia serta wilayah-wilayah yang terdampak konflik.
Bantuan dari Inggris tersebut diumumkan pada Jumat (20/1/2023) agar dapat menjangkau orang-orang paling rentah di seluruh wilayah.
Mitchell menyebutkan bahwa bantuan makanan dan nutrisi menjadi penyelamat hidup untuk ratusan ribu orang.
Sokongan dana juga bakal membantu orang-orang yang tengah menghadapi dampak kekeringan dan konflik di seluruh Ethiopia, termasuk Tigray dan area di Ethiopia barat seperti Oromia.
Inggris Serukan Komunitas Internasional untuk Fokus pada Ethiopia
Sementara itu, aksi kekerasan juga kian meningkat, sehingga Inggris menyerukan komunitas internasional untuk tetap fokus pada Ethiopia. Terlebih, pada bulan November tahun lalu Inggris membuat terobosan kesepatan damai di Tigray.
Sebanyak 600.000 orang di Ethiopia diperkirakan akan mendapatkan bantuan berupa makanan bernutrisi.
Andrew Mitchell mengatakan jika paket pendanaan baru, termasuk pasokan makanan dan nutrisi lainnya merupakan wujud aksi kemanusiaan atas krisis yang tengah melanda Ethiopia.
Setidaknya ada 30 juta orang Ethiopia yang sangat membutuhkan bantuan darurat. Jumlah tersebut memang jauh lebih banyak dari negara lainnya.
“Dengan hampir 30 juta orang di seluruh Ethiopia menghadapi kesulitan yang parah, dukungan dari Inggris ini datang pada saat yang kritis,” terang Mitchell.
Di wilayah utara dan barat, diperkirakan 22 juta orang mengalami kerawanan pangan yang parah. Hal ini disebabkan akibat kekeringan, konflik, dan tekanan ekonomi.
Sementara itu, di Tigray akses kemanusiaan kian pulih sejak penandatanganan perjanjian damai pada November 2022.
Kendati begitu, beberapa orang masih terbatas untuk mengakses persediaan pokok serta layanan dasar. Termasuk makanan, bahan bakar, dan perawatan kesehatan.
Tak hanya di Tigray, wilayah Ethiopia yang menghadapi masalah serupa juga terjadi di Oromia.
Di wilayah itu, situasi keamanan pun kian memburuk. Bahkan sejumlah besar warga sipil telah mengungsi dari rumah mereka.
Alhasil, mereka kekurangan akses ke layanan penting seperti listrik, jaringan seluler, fasilitas kesehatan dan bank.
Pendanaan Inggris untuk Program Jaring Pengaman Produktif (PSNP) diharapkan akan mengatasi krisis kemanusiaan ini dengan memberikan bantuan kepada mereka yang paling membutuhkan. Di antaranya termasuk negara Ethiopia wilayah Oromia, Tigray, Amhara, dan Afar.
Bantuan penyelamatan tersebut akan mengjangkau lebih dari setengahnya. Diberikan kepada wanita dan anak-anak yang menanggung beban krisis negara yang semakin memburuk.
“Untuk meringankan penderitaan dan menyelamatkan nyawa, saya mendesak masyarakat internasional untuk tidak kehilangan fokus pada krisis kemanusiaan yang memburuk di Ethiopia,” bebernya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.