ANDALPOST.COM – Tahun ini merupakan tahun dimana Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN yang ke-42. Dalam kegiatan ini, Indonesia memilih Labuan Bajo sebagai tempat berkumpulnya para pemimpin negara ASEAN dan melangsungkan kegiatan KTT ASEAN 2023.
Berlangsungnya KTT ASEAN yang ke-42 pada Selasa, (9/5/2023) memperlihatkan banyak sekali momen kehangatan dan kebersamaan para pemimpin negara. Tak hanya pemimpin negara, terekam juga beberapa momen kehangatan para pendamping pemimpin negara anggota ASEAN.
Hal ini terlihat pada Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang menggunakan gaun merah muda bermotif tenun Flores. Ia terlihat menyambut langsung para pendamping ASEAN di Puncak Waringin, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam momen penyambutan tersebut, Ibu Iriana terlihat senyum semeringah ketika menyambut satu per satu para pendamping pemimpin ASEAN. Ibu Bun Rany Hun Sen dari Kamboja, Ibu Vandara Siphandone dari Laos, Ibu Wan Azizah Wan Ismail dari Malaysia. Ibu Louise Araneta Marcos dari Filipina dan Ibu Ho Ching dari Singapura.
Berikan Sambutan Hangat
Setelah memberikan sambutan yang hangat, Ibu Iriana bersama para pendamping pemimpin negara lainnya. Mereka terlihat berjalan ke ruang tunggu di Puncak Waringin untuk menjalankan bagian dari rangkaian KTT ASEAN yang ke-42.
Dalam ruang tersebut, terdapat juga beberapa individu lainnya seperti Siti Nugraha Mauludiah (Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri). Julie Sutrisno Laiskodat (Istri Gubernur NTT). Kedua individu ini bertugas untuk mendampingi para pendamping pemimpin negara yang sedang mengayam dan menenun kain khas Nusa Tenggara Timur (NTT).
Setelah melakukan pengayaman dan penenunan, Ibu iriana kembali mengajak para pendamping pemimpin negara. Hal tersebut ia lakukan untuk menyaksikan dan memperkenalkan tarian asal Manggarai Flores yaitu tari Dundundake, permainan tradisional Rangkuk Alu hingga nyanyian lagu daerah NTT.
Setelah itu, Ibu Iriana bersama dengan para pendamping pemimpin negara lainnya menuju ke lantai 2 Puncak Waringin dengan menggunakan buggy car. Mereka sempat menyaksikan berbagai produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) seperti tenun, kopi, dan olahan daun kelor.
“Saya bisa merasakan bahwa ibu-ibu semua bisa senang melihat yang ada di Labuan Bajo,” tutur Ibu Iriana.
Menjelaskan Tentang Labuan Bajo
Ibu Iriana juga menambahkan bahwa dirinya menjelaskan kepada para pendamping bahwa Labuan Bajo merupakan pintu untuk masuk ke dalam Pulau Komodo. Habitat fauna asli Indonesia.
Dirinya juga turut menjelaskan kepada mereka kalau Komodo merupakan spesies biawak besar yang beratnya mencapai 160 kg dan panjang tubuhnya bisa mencapai 3 meter.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.