Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Investasi Jepang hingga Rp743 Miliar untuk Pusat Kedaruratan Kesehatan ASEAN

Pertemuan ke-15 Menteri Kesehatan se-ASEAN (AHMM) di Nusa Dua, Bali Mei 2022. (Sumber: kompas.id)

ANDALPOST.COM — Kesehatan masyarakat menjadi salah satu fokus kerja sama Jepang dengan ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED).

Kiya Masahiko sebagai Duta Besar Jepang untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengatakan, bahwa kesehatan masyarakat merupakan salah satu fokus negara Jepang dalam meningkatkan kerjasamanya dengan ASEAN.

Ia juga mengatakan, bahwa kesehatan masih menjadi prioritas dan fokus. Meskipun saat ini pandemi Covid-19 sudah lagi tidak menjadi masalah yang besar.

“Fokus kerja sama kali ini adalah mengatasi berbagai kemungkinan yang bisa muncul di seluruh sektor, salah satunya kesehatan masyarakat. Meskipun kita saat ini sudah keluar dari pandemi Covid-19, tetapi hal itu bisa terjadi lagi dan kita harus siap menghadapinya,” sebut Masahiko.

Tahun ini menjadi tahun peringatan untuk 50 tahun persahabatan dan kerja sama antara Jepang dan ASEAN. 

Pertemuan puncak (KTT) peringatan kemitraan 50 tahun ASEAN-Jepang ini akan digelar di Tokyo, tepatnya pada Desember mendatang.

Salah satu fokus pada kerja sama untuk peringatan 50 tahun kerja sama ini merupakan promosi jaminan kesehatan universal. Khususnya terhadap penyakit-penyakit baru yang muncul.

Inilah mengapa, Jepang memiliki komitmen untuk kemudian berinvestasi sebesar 50 juta dolar AS, atau setara dengan 743 miliar rupiah.

“Oleh karena itu, Jepang berkomitmen untuk investasi 50 juta dolar AS untuk pusat kesehatan ASEAN dalam menangani penyakit-penyakit baru yang muncul,” ujar Masahiko.

Ia kemudian menambahkan harapannya untuk pusat kedaruratan kesehatan masyarakat ini agar dapat segera beroperasi.

“Kami berharap pusat kedaruratan kesehatan masyarakat itu dapat segera beroperasi dipimpin oleh ASEAN,” tambahnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.