Terjadi Kekacauan di Pakistan
Banyak dari mereka yang terluka dalam ledakan itu dibawa ke Rumah Sakit Lady Reading di Peshawar.
“Saat suasana bising, ledakan itu terjadi,” kata Gul Khan, seorang saksi mata.
“Sulit bagi saya untuk mengetahui apa yang terjadi. Itu sangat keras, dan ada asap di mana-mana, dan telingaku berdenging. Saya tidak bisa mendengar apa-apa,” imbuhnya.
Seorang keluarga korban bernama Sultan Zeb mengaku keponakannya yang berusia 18 tahun, Saeed Anwar turut menjadi korban tewas dalam insiden tersebut.
“Anwar suka pergi ke demonstrasi politik. Kami telah menikahkannya beberapa bulan yang lalu. Istrinya hamil, dan usianya baru beberapa bulan,” kata Zeb.
Zeb mengungkapkan Anwar telah tinggal bersama dirinya sejak sang orang tua meninggal dunia dalam kasus ledakan lain.
Seorang pekerja JUI-F berusia 46 tahun bernama Mumtaz yang dirawat karena pecahan peluru di kakinya dan gendang telinga pecah, mengatakan kekacauan terjadi saat bom meledak.
“Tiba-tiba ketika saya hendak duduk lagi, suara keras meledak, dan itu adalah ledakan besar yang membutakan saya,” katanya.
“Saya tidak mengerti untuk sesaat apa yang telah terjadi. Ada banyak orang yang berlarian, menyelamatkan diri sendiri. Semua orang hanya berusaha menyelamatkan diri dan keluar dari ruang itu,” bebernya. (spm/lfr)