Di Gedung Putih, Biden menyebut serangan Hamas sebagai tindakan sangat jahat.
Ia menegaskan bahwa Washington bergegas memberikan bantuan militer tambahan kepada Israel. Termasuk amunisi dan pencegat untuk melengkapi sistem pertahanan udara Iron Dome.
“Meningkatkan postur kekuatan militer di wilayah tersebut untuk memperkuat pencegahan, termasuk dengan mengerahkan kelompok penyerang kapal induk dan pesawat tempur.”
“Izinkan saya mengatakan sekali lagi kepada negara mana pun, organisasi mana pun, siapa pun yang berpikir untuk mengambil keuntungan dari situasi ini, saya punya satu kata: jangan,” jelas Biden.
Tidak Ada Tempat Aman
Militer Israel mengatakan pasukannya, yang didukung oleh helikopter dan drone, bentrok dengan militan di dalam wilayah Israel pada Selasa malam.
Tentara menewaskan tiga militan dalam insiden di Ashkelon, dekat terminal minyak yang terletak sekitar 10 km (6 mil) dari Jalur Gaza yang ditutup setelah serangan tersebut.
Media Palestina mengatakan serangan udara Israel menghantam rumah-rumah di Kota Gaza, kota selatan Khan Younis dan di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah.
Satu rumah yang diserang adalah milik ayah Mohammed Deif, pemimpin sayap bersenjata Hamas di Gaza, kata beberapa laporan. Sementara saudara laki-laki Deif dan anggota keluarga lainnya tewas.
Warga yang meminta bantuan melalui media sosial mengatakan banyak bangunan runtuh. Terkadang menjebak hingga 50 orang di dalamnya dan petugas penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.
PBB mengatakan lebih dari 180.000 warga Gaza kehilangan tempat tinggal. Banyak di antaranya berkerumun di jalan atau di sekolah.
Di kamar mayat rumah sakit Khan Younis di Gaza, jenazah tergeletak di tanah di atas tandu dengan nama tertulis di perut mereka.
Petugas medis pun meminta para kerabat untuk segera mengambil jenazah karena tidak ada lagi ruang untuk jenazah.
Sebuah bangunan kota pun dihantam ketika digunakan sebagai tempat perlindungan darurat. Para penyintas juga mengatakan banyak korban yang tewas di dalam bangunan tersebut.
“Tidak ada tempat yang aman di Gaza, seperti yang Anda lihat, serangan terjadi di mana-mana,” kata Ala Abu Tair (35). (spm/ads)