Tanggapan Pihak Pusat Kesehatan Haji
Menurut situs resmi Kemenkes RI, dr. Edi Supriyatna menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk tim evakuasi tanazul. Pembentukan tim ini bertujuan agar jemaah haji yang sakit dapat diidentifikasi dengan baik dan diusulkan dalam program tanazul.
“KKHI Makkah telah membentuk tim evakuasi tanazul yang tugasnya untuk melakukan identifikasi jemaah haji yang sakit untuk diusulkan dalam program tanazul, kemudian koordinasi dan penjadwalan evakuasi maupun tanazul untuk jemaah haji sakit tersebut,” kata dr. Edi.
Adapun proses seleksi mengenai penyakit jemaah haji sakit yang dirawat di KKHI Makkah, RSAS, dan di kloter dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP). Proses penyeleksian ini bertujuan untuk memberikan penilaian kelayakan jemaah haji dalam mengikuti tanazul atau evakuasi.
“Jemaah haji sakit yang dirawat di KKHI Makkah yang jadwal kepulangan telah diketahui akan dinilai kondisinya oleh DPJP yang menangani. Jemaah haji ini akan dilihat kondisinya apakah bisa ikut pulang bersama kloter atau tanazul bersama kloter lain,” tambah dr. Edi.
Selain itu, dr. Edi juga mengatakan bahwa jamaah haji di setiap kloter akan dihubungi oleh tim evakuasi tanazul KKHI Makkah. Hal ini dilakukan untuk melengkapi dokumen tanazul, seperti rekam medis, surat pernyataan dan rekam jejak ibadah haji.
Kelengkapan dokumen-dokumen tersebut sangat penting dilakukan untuk menunjukkan kesiapan para jamaah haji melakukan tanazul dan dititipkan bersama kloter lain. (rnh/rge)