ANDALPOST.COM — Layanan telekomunikasi telah terputus di Jalur Gaza, kata perusahaan telekomunikasi Palestina Paltel, ketika Israel meningkatkan serangannya terhadap wilayah yang terkepung, Senin (4/12/2023).
“Kami dengan menyesal mengumumkan penghentian total layanan komunikasi dan Internet dengan Jalur Gaza, karena jalur utama yang sebelumnya tersambung kembali kini terputus lagi,” kata Paltel dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Pengawas keamanan siber NetBlocks menegaskan bahwa pemadaman internet hampir total dialami penduduk setempat. Pengumuman tersebut muncul di tengah serangan udara yang intens di Gaza.
Israel memang memperluas serangannya di wilayah yang terkepung sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Alhasil, konflik antara keduanya telah menewaskan 1.200 orang, menurut para pejabat Israel.
Setidaknya 15.899 orang telah tewas dalam serangan Israel, menurut pihak berwenang Palestina. Lalu lebih dari 75 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi.
Serangan Udara
Kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan sedikitnya 50 orang tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam dua sekolah yang menampung pengungsi di lingkungan Daraj di Kota Gaza, di Gaza utara.
WAFA melaporkan bahwa ambulans kesulitan mencapai lokasi serangan untuk mengevakuasi para korban karena intensitas tembakan artileri.
Militer Israel pada hari Senin menyerukan lebih banyak evakuasi di Gaza selatan seiring mereka memperluas serangannya.
Israel memerintahkan warga Palestina untuk meninggalkan bagian kota utama Gaza selatan, Khan Younis. Namun, penduduk mengatakan bahwa daerah yang diperintahkan untuk mereka datangi juga mendapat serangan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.