ANDALPOST.COM — Javier Milei terpilih menjadi Presiden baru Argentina dari sayap kanan, Minggu (19/11/2023).
Ia menantang pihak luar yang memiliki pandangan radikal untuk memperbaiki perekonomian akibat inflasi, resesi, serta meningkatnya kemiskinan. Namun, Milei justru menghadapi kemarahan pemilih terhadap arus utama politik.
Milei memperoleh sekitar 56 persen suara dibandingkan saingannya, Menteri Ekonomi Peronis Sergio Massa yang hanya mendapatkan 44 persen suara.
“Model dekadensi telah berakhir, tidak ada jalan kembali,” kata Milei dalam pidatonya setelah hasil pemilu, sembari mengakui tantangan yang dihadapinya.
“Kita menghadapi masalah-masalah besar di masa depan, inflasi, kurangnya lapangan kerja, dan kemiskinan,” katanya.
“Situasinya kritis dan tidak ada tempat untuk mengambil tindakan setengah-setengah,” imbuhnya.
Di pusat kota Buenos Aires, ratusan pendukung Milei pun membunyikan klakson dan meneriakkan lagu populer yang menentang elit politik.
“Keluar bersama mereka semua,” teriakan mereka saat musik rock diputar dari pengeras suara.
Beberapa orang juga terlihat menyalakan kembang api saat kegembiraan menyebar.
“Kami datang untuk merayakan kemenangan bersejarah ini,” kata Efrain Viveros, seorang pelajar berusia 21 tahun dari provinsi Salta.
“Sejujurnya saya gembira. Milei mewakili perubahan, menjadi lebih baik. Dengan Massa kami tidak punya masa depan, masa depan kami telah kembali,” bebernya.
Milei menjanjikan terapi kejut ekonomi. Rencananya termasuk menutup bank sentral, membuang peso, dan memangkas belanja negara, merupakan reformasi yang berpotensi menyakitkan dan membuat para pemilih marah terhadap kelesuan ekonomi di negara itu.
“Milei adalah sesuatu yang baru, dia sedikit tidak dikenal dan sedikit menakutkan, tapi ini saatnya untuk membuka halaman baru,” kata Cristian, pekerja restoran berusia 31 tahun saat ia memberikan suaranya pada hari Minggu.
Tantangan
Saat ini, Argentina terlilit hutang serta tidak mampu memanfaatkan pasar kredit global.
Tantangan Milei pun sangat besar. Ia harus berurusan dengan kas pemerintah dan bank sentral yang kosong, program utang Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar Rp677 triliun.
Inflasi mendekati 150 persen serta serangkaian kontrol modal yang rumit.
Beberapa warga Argentina juga menilai pemungutan suara tersebut sebagai gebrakan baru di tengah kondisi sulit tersebut.
Namun, terobosan baru Milei serta kemarahan massa terhadap kemenangannya menjadi momok tersendiri.
Milei sangat populer di kalangan anak muda, yang tumbuh dengan menyaksikan negara mereka terguncang dari satu krisis ke krisis lainnya.
“Mungkin tidak semua yang dikatakan Milei saya setuju atau yakini, tapi dia adalah masa depan kita,” kata Irene Sosa, seorang pelajar berusia 20 tahun yang merayakan di luar bunker pemilunya.
“Milei mewakili masa depan bagi generasi muda seperti saya, Massa adalah segalanya yang salah dengan negara kita,” tambahnya.
Kemenangan Milei mengguncang lanskap politik dan peta jalan ekonomi Argentina. Tak hanya itu juga berdampak pada perdagangan biji-bijian, litium, dan hidrokarbon.
Milei telah mengkritik Tiongkok dan Brasil, dengan mengatakan bahwa ia tidak akan berurusan dengan komunis.
Milei menyebut lebih menyukai hubungan erat dengan Amerika Serikat (AS).
Meski begitu, Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva mendoakan Milei sukses setelah hasil pemilu diumumkan. Seraya menambahkan bahwa demokrasi penting untuk dihormati.
Mantan Presiden AS, Donald Trump juga mengucapkan selamat kepada Milei dan mengatakan bahwa libertarian akan membuat Argentina hebat kembali.
Sementara itu, Presiden Kolombia yang berhaluan kiri, Gustavo Petro, mengatakan kemenangan Milei merupakan hari menyedihkan bagi negara tersebut.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.